URtech

Viral, Ransomware Lockbit Ngaku Retas Belasan Juta Data Nasabah BSI

Anna Safira, Senin, 15 Mei 2023 08.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral, Ransomware Lockbit Ngaku Retas Belasan Juta Data Nasabah BSI
Image: Ilustrasi - Bank Syariah Indonesia. (LinkAja)

Jakarta - Belasan juta data nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) dicuri dalam serangan ransomware Lockbit 3.0. Total data yang digondol diduga mencapai 1,5 TB.

Hal tersebut disampaikan Lockbit dalam pernyataannya resmi  yang diupload pada Jumat (12/5/2023) pukul 21:09 UTC.

Mereka mengaku mengantongi data penting pelanggan meliputi nama, nomor ponsel, alamat, saldo di rekening, riwayat transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan beberapa data lainnya.

Lockbit juga meminta pihak BSI untuk menghubungi para peretas dalam waktu 72 jam untuk menyelesaikan masalah. Mereka mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi dengan pihak BSI gagal. 

"Lockbit tidak sekadar gertak sambal dan membuktikan kalau memang berhasil mencuri dan mengenkripsi 1.5 TB data BSI," kata pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengomentari pernyataan Lockbit, dikutip Senin (15/5/2023).

Senada dengan Alfons, Konsultan Keamanan Siber dan Founder of Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengatakan BSI jadi korban  peretasan Lockbit.

"Total data yang dicuri 1,5 TB, di antaranya 15 juta data pengguna (nasabah) dan password untuk akses internal & layanan yang mereka gunakan," tulis Teguh via akun Twitter miliknya @secgron.

"Kebocoran ini juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA dll. Data pelanggan (nasabah) yang bocor di antaranya adalah nama, no HP, alamat, saldo di rekening, nomor rekening, history transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dll," tambahnya.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Lockbit, Komisaris Independen BSI Komaruddin Hidayat membenarkan sistem BSI mendapat serangan siber. Namun dia menegaskan kabar dari LockBit sebagai informasi palsu atau hoax.

"Itu kabar hoax. Sudah recovery dan yang pasti data serta uang nasabah aman," ujar Komaruddin.

Untuk diketahui layanan perbankan BSI swmpat tumbang selama beberapa hari sejak Senin lalu (8/5/2023). Sejumlah nasabah mengeluh tak bisa mengakses aplikasi mobile banking maupun ATM.

BSI sempat berdalih bahwa gangguan tersebut terjadi akibat proses pemeliharaan sistem yang tengah dilakukan. Akibatnya, sistem tak dapat diakses sementara waktu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait