URnews

Tempuh Jalur Hukum, Pasangan Gay Thailand Respons Ancaman Netizen Indonesia

Anisa Kurniasih, Rabu, 14 April 2021 18.07 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tempuh Jalur Hukum, Pasangan Gay Thailand Respons Ancaman Netizen Indonesia
Image: Pasangan gay Thailand yang melakukan pernikahan dan mendapat hujatan dari netizen Indonesia (Suriya Koedsang/Facebook)

Jakarta - Pasangan gay asal Thailand mengaku mendapat hujatan hingga ancaman mati dari netizen Indonesia. Tak tinggal diam, pasangan tersebut pun akhirnya menempuh jalur hukum.

Kasus ini sendiri bermula ketika Suriya Koedsang salah satu pasangan gay mengunggah foto pernikahannya bersama suaminya melalui Facebook pada 4 April lalu. 

Dalam unggahannya tersebut, Suriya juga mengumumkan bahwa pernikahannya berlangsung pada hari sebelumnya. Ia juga terlihat mengucapkan terima kasih kepada tamu undangan yang mau menjadi saksi perkawinan mereka.

"Pernikahan kami berlangsung dengan baik pada 3 April. Terima kasih kepada semua tamu kami karena telah mengucapkan selamat atas hari terpenting dalam hidup kami. Terima kasih telah menjadi saksi cinta suci kami," tulis Suriya sembari menyertakan sejumlah foto pernikahannya.

Sejak diunggah itu, postingan Suriya langsung mendapatkan banjiran perhatian dari pengguna media sosial. Banyak yang memberi suka, banyak pula yang mencela. 

Namun, dari semua komentar, komentar dari netizen Indonesialah yang paling mendapatkan sorotan karena terang-terangan memberi komentar homofobia pada Suriya dan pasangannya.

Selain itu, tidak sedikit pula warganet Indonesia yang kemudian mengkaitkan pernikahan Suraya dengan agama hingga melontarkan berbagai istilah kasar, termasuk 'orang gila'.

"Itu dilarang oleh Tuhan dan menyebabkan malapetaka dunia," kata warganet.

 Dilaporkan Coconut pada Senin (12/4/2021), Suriya melaporkan insiden yang dialaminya ke Ronnarong Kaewpetch dari Network of Campaigning for Justice. 

Suriya mengaku terpaksa menempuh jalur hukum lantaran ada ancaman mati terhadap suami, orangtua, hingga fotografer pernikahan mereka. 

Ronnarong kemudian menyampaikan, setiap orang Indonesia yang menuliskan komentar negatif kepada pasangan gay itu dilarang ke Thailand. 

"Setiap saat kalian datang ke Thailand, kami sudah siap dengan polisi untuk menahan kalian," ancamnya. 

Hingga kini, belum jelas siapa saja identitas warganet yang mengancam pasangan gay Thailand tersebut. Namun, menurut seorang juru kampanye hukum Thailand, warganet yang ketahuan memberi komentar merendahkan bakal tidak diterima di Thailand.

"Orang Indonesia, jangan mengira kalian ada di sana, dan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Setiap hari Anda memasuki Thailand, saya akan meminta polisi menunggu dengan surat perintah penangkapan terhadap Anda," ungkap Ronnarong Kaewpetch, seorang pengacara dari Jaringan Kampanye untuk Keadilan yang membela pasangan gay tersebut.

Atas kehebohan tersebut, netizen Indonesia  akhirnya ramai-ramai meminta maaf ke pasangan tersebut dengan mencantumkan tagar #indonesiasaysorryforthailand.

Tagar ini mencuat setelah ada salah satu pengguna TikTok yang menceritakan nasib adiknya ketika bekerja di Thailand. Komentar yang diunggah ke Twitter tersebut menjelaskan bahwa adik laki-lakinya dipulangkan paksa dari pekerjaannya di Thailand.

"Adek cowok gua dipulangi paksa sama boss di kantornya. Adek gua sampai nangis sesenggukan karena pekerjaannya hilang karena kesalahan netizen Indonesia," tulis pengguna TikTok yang difoto dan diunggah kembali di Twitter.

Kisah dari TikTok ini, memang belum dapat dipastikan kebenarannya, namun terlanjur disambut kecaman di Twitter. 

Pengguna Twitter Indonesia mengaku malu dan kesal dengan kelakuan netizen Indonesia yang menghujat dan mengancam akan membunuh pasangan gay Thailand tersebut.

"Indonesian netizens what's wrong with you? Itu negara orang, kenapa kalian yang ngurusin? Why?" tulis seorang netizen.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait