Termasuk Ganja, 10 Zat Adiktif Ditemukan dalam Tubuh Taylor Hawkins

Jakarta - Drummer Foo Fighters, Taylor Hawkins meninggal dunia di usia 50 tahun. Dia ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Bogota, Kolombia, tepat sebelum manggung di sebuah festival.

Kabar mengejutkan, penyelidik Kolombia menemukan beberapa obat dalam tubuh Taylor setelah melakukan tes post-mortem awal.

Kendati belum memberikan konfirmasi terkait penyebab kematiannya, Kejaksaan Agung Kolombia melaporkan hasil tes urine dari tubuh Taylor Hawkins.

Dari tes urine itu ditemukan 10 zat adiktif, di antaranya ganja, antidepresan trisiklik, benzodiazepine, dan opioid.

Nantinya, tim forensik akan melanjutkan penyelidikan medisnya hingga ditemukan penyebab kematian sebenarnya.

"Kantor Kejaksaan Agung Kolombia akan melanjutkan penyelidikan dan mengungkapkan hasil yang diperoleh sebagai bagian dari penyelidikan ini sebagaimana mestinya." 

Sementara itu, media cetak El Tiempo melaporkan jika Taylor Hawkins sempat mengalami nyeri pada bagian dada sebelum meninggal.

Tak hanya itu, jurnalis Kolombia, Luis Carlos Velez mengatakan, bahwa seorang petugas polisi yang memasuki kamar Hawkins melihat bubuk putih 'seperti kokain'.

"Di dalam ruangan, pihak berwenang Kolombia menemukan kaleng bir kosong, botol vodka yang terbuka, botol Coca-Cola dan beberapa barang lain yang sedang dianalisis oleh pihak berwenang," kata Velez, dikutip dari DailyMail, Minggu (27/3/2022).

"Saksi-saksi di hotel memberitahu saya bahwa Taylor Hawkins menelepon meja depan untuk meminta bantuan karena 'sakit dada' sebelum ditemukan tewas di kamarnya," lanjutnya.

Taylor Hawkins ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya sebelum konser Foo Fighters. Band tersebut dijadwalkan tampil di acara Festival Estéreo Picnic, Bogota, Kolombia. Meninggalnya Taylor Hawkins pun membuat band yang dipimpin oleh Dave Grohl memutuskan untuk batal tampil.