URtrending

Terungkap! Hasil Otopsi Sebut George Floyd Meninggal Akibat Asfiksia

Griska Laras, Selasa, 2 Juni 2020 13.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Terungkap! Hasil Otopsi Sebut George Floyd Meninggal Akibat Asfiksia
Image: George Floyd/istimewa

Jakarta – Hasil autopsi jasad George Floyd menyatakan pria Afro-Amerika itu meninggal akibat pembunuhan.

Dari hasil otopsi independen yang dilakukan keluarga, George Floyd meninggal akibat asfiksia traumatic (tercekik) akibat adanya tekanan di leher dan punggung yang menyebabkan aliran darah ke otak terhambat.

Dr. Michael Baden dan Dr. Allecia Wilson yang mengotopsi jasad Floyd menyimpulkan pria berusia 46 tahun itu meninggal di tempat kejadian. Tim forensik juga menduga kematian George Floyd bukan hanya karena adanya tekanan di leher, tetapi juga tekanan di punggung.

Berat badan petugas di leher dan punggung Floyd serta posisi tubuh Floyd yang telungkup merusak fungsi diafragma dan membuatnya tewas kehabisan napas.

"Apa yang kami temukan konsisten dengan apa yang dilihat orang," kata Dr. Baden dalam rilis yang dikirim melalui email seperti dilansir Huffpost, Selasa (2/6).

“Tidak ada masalah kesehatan lain yang menyebabkan kematiannya. Polisi telah keliru bahwa jika kamu bisa berbicara, kamu bisa bernapas. Itu tidak benar."

Detail laporan otopsi independen George Floyd agak berbeda dengan hasil yang dilakukan  tim forensik Hennepin County Medical Examiner.

Dikutip Reuters, siaran pers dari Hennepin County Medical Examiner juga menyimpulkan kalau Floyd meninggal akibat pembunuhan. 

Tapi tim forensik menyebut kematiannya juga disebabkan karena konsumsi metafetamin, keracunan fentanyl serta penyakit hipertensi dan arteri koroner yang dideritanya.

Floyd meninggal pada Senin (26/5) setelah polisi Minneapolis menangkap dan ‘mengeksekusinya’ atas tuduhan penipuan. Salah seorang petugas, Derek Chauvin berlutut di leher George Floyd selama hampir sembilan menit. 

Sebelum meninggal Floyd berteriak kesakitan dan berulang kali mengatakan ia tidak bisa bernapas, tapi Chauvin sama sekali tidak melepaskannya.

Aksi brutal oknum polisi Minneapolis tersebar di media sosial dan memicu kemarahan warga Amerika, bahkan dunia. Ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut keadilan atas kematian George Floyd.

Derek Chauvin pun sudah ditahan Jumat lalu oleh Biro Pengawasan Pidana Minnesota dan didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga dan pembantaian.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait