URtech

TikTok Ajukan Petisi Minta Kejelasan Nasib di AS

Afid Ahman, Kamis, 12 November 2020 15.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
TikTok Ajukan Petisi Minta Kejelasan Nasib di AS
Image: Pemerintah Trump berusaha kuat untuk memblokir TikTok di AS pada 12 November 2020. Sumber: VOA

Amerika Serikat - TikTok telah mengajukan petisi ke Pengadilan Banding AS yang menyerukan peninjauan atas tindakan oleh Komite Penanaman Modal Asing Amerika Serikat (CFIUS) pemerintahan Trump. 

Alasannya mereka belum mendapat kejelasan terkait tenggat waktu bagi ByteDance untuk menjual asetnya ke AS. 

CFIUS menetapkan batas waktu 12 November bagi TikTok untuk melepaskan dirinya dari aset atau properti berwujud atau tidak berwujud, di mana pun lokasinya, yang digunakan untuk mengaktifkan atau mendukung pengoperasian aplikasi TikTok oleh ByteDance di Amerika Serikat.

TikTok sudah meminta penambahan waktu selama 30 hari dan akan berakhir pada 12 November. CFIUS kabarnya sudah menyetujui perpanjangan waktu tersebut. Namun sejak saat itu, TikTok mengaku belum mendapatkan komunikasi lebih lanjut dari CFIUS. Padahal jika tidak memenuhi batas waktu yang ditentukan, TikTok terancam diblokir di negeri Paman Sam itu. 

“Setahun lamanya, TikTok telah secara aktif bekerja sama dengan CFIUS untuk mengatasi masalah keamanan nasional ini, meskipun kami tidak setuju dengan penilaian tersebut.” kata TikTok dalam pernyataan resminya yang dikutip dari TheVerge. 

"Dalam dua bulan sejak Presiden memberikan persetujuan awal atas proposal kami untuk memenuhi kekhawatiran tersebut, kami telah menawarkan solusi terperinci untuk menyelesaikan perjanjian itu, tetapi tidak menerima umpan balik yang substantif tentang privasi data dan kerangka keamanan kami yang ekstensif," lanjut TikTok.

“Hari ini, dengan tenggat waktu CFIUS 12 November yang sudah dekat dan tanpa perpanjangan tangan, kami tidak punya pilihan selain mengajukan petisi ke pengadilan untuk membela hak-hak kami dan hak-hak lebih dari 1.500 karyawan kami di AS. Kami tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Administrasi - seperti yang telah kami lakukan selama ini - untuk menyelesaikan masalah yang telah diangkat, tetapi tantangan hukum kami hari ini adalah perlindungan untuk memastikan diskusi ini dapat berlangsung."

Seperti diketahui ada dua perusahaan yang bakal membeli bisnis TikTok di AS, yakni Oracle dan Walmart. Keputusan tersebut sempat direstui oleh Presiden Trump pada September lalu, namun kesempatan tersebut tidak pernah disetujui oleh pemerintah China, dan sejak saat itu menjadi tidak jelas.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait