URsport

Tim Indonesia Usai Ditendang dari All England: Kaget, Kecewa, dan Sedih

Rezki Maulana, Kamis, 18 Maret 2021 11.58 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tim Indonesia Usai Ditendang dari All England: Kaget, Kecewa, dan Sedih
Image: Tim Indonesia kecewa berat usai dipaksa mundur dari All England 2021 (Instagram @bwf.official)

Birmingham - Skuat Indonesia harus dipaksa mundur dari All England Open 2021 karena kasus virus corona. Berikut pernyataan lengkap tim manajer Merah-Putih.

Indonesia dipaksa mundur karena diawali laporan adanya satu penumpang Turkish Airlines dari Istanbul ke Birmingham, Sabtu (13/3) lalu yang terinfeksi COVID-19. Namun, tidak diberikan informasi mengenai siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif COVID-19 tersebut.

Nah, aturan Pemerintah Inggris mengharuskan jika ada kasus seperti ini, maka semua orang yang berada satu pesawat harus dikarantina minimal 10 hari, sehingga tim diharuskan mundur dari turnamen.

Mereka juga tidak bisa langsung pulang karena harus menjalani isolasi sampai 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, tempat menginap, sejak akhir pekan kemarin.

Tim Indonesia yang dipimpin manajer Ricky Subadga sudah melakukan lobi-lobi tapi panitia All England dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini aturan pemerintah Inggris.

Pemerintah Inggris dalam hal ini National Health Security (NHS) mengirimkan email peringatan kepada 20 orang dari total 24 personil yang ikut dalam kontingen Indonesia itu. Ke-20 orang itu dinyatakan melakukan kontak langsung dengan seseorang yang positif COVID-19.

"Sempat ditanyakan ke panitia, dan panitia BWF tidak bisa berbuat banyak, karena mereka menyampaikan aturan dari pemerintah Inggris. Ini yang juga membuat saya menyampaikan ke KBRI, karena ini berkaitan dengan government to government. Saya meminta kejelasan khususnya untuk aturan di saat pandemi COVID-19 ini," kata Ricky dalam keterangan kepada media.

"Kami semua sebetulnya masih berharap, permasalahan ini bisa diselesaikan, artinya memungkinkan untuk tim Indonesia dapat tampil kembali. Namun karena ini sudah aturan dari pemerintah Inggris sendiri, jadi harus kita ikuti," sambungnya.

Dari empat orang yang tidak mendapatkan email, salah satunya adalah Mohammad Ahsan. Ahsan beserta Hendra Setiawan bahkan langsung diminta kembali ke hotel. Sementara tiga pemain lainnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Fajar Alfian/Muhammad Fajar Ardianto, dan Anthony Sinisuka Ginting  gagal tanding.

PBSI mengaku kecewa sekali karena sebelumnya mereka sudah menaati aturan dengan ketat yakni melakukan swab test berkala, sebelum keberangkatan dan sesampainya di bandara Birmingham. Hasilnya pun negatif semua.

Ricky mengakui para pemain begitu terpukul dengan keputusan tersebut ,mengingat mereka sudah sangat siap untuk tampil di All England.

"Yang pasti hari ini memang kabar yang sangat mengagetkan bagi kita semua. Panitia menyampaikan langsung kepada saya, bahwa tim Indonesia harus menarik diri. Ini dikarenakan masalah dari pemerintah sebetulnya. Ada satu email yang memang masuk kepada tim Indonesia," paparnya.

"Kerugian ini sangat luar biasa dan tidak disangka-sangka bisa terjadi di All England ini. Betul-betul di luar dugaan kita semua. Memang sangat merugikan."

"Pastinya kita semua, tim dan atlet sangat kecewa dengan kondisi seperti ini. Kami semua merasakan kekecewaan yang luar biasa. Karena secara kondisi kami sangat baik dan siap bertanding untuk meraih gelar," tutup Ricky.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait