URnews

Tinjau Stasiun TMII, Menhub Uji Coba Sinyal LRT Jabodebek

Anisa Kurniasih, Minggu, 15 November 2020 16.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tinjau Stasiun TMII, Menhub Uji Coba Sinyal LRT Jabodebek
Image: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Stasiun LRT TMII (Budi Karya Sumadi/ tangkapan layar Instagram)

Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan uji coba sistem persinyalan Kereta Ringan atau Light Rail Transit (LRT) LRT Jabodebek dari Stasiun TMII-Stasiun Harjamukti, Cibubur pergi pulang (PP) pada Minggu (15/11/2020).

Tinjauan tersebut untuk memastikan proyek pembangunan LRT Jabodebek berjalan tepat waktu dan dapat beroperasi pada pertengahan 2022.

"Hari ini saya bangga bahwa anak bangsa membangun LRT dengan kemampuannya sendiri. Seperti, PT Adhi Karya yang telah berhasil membangun konstruksi jalur yang telah mendapatkan MURI, PT LEN yang telah memberikan dukungan sistem dengan teknologi canggih, dan PT INKA yang membangun keretanya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (15/11/2020).

Menhub menjelaskan, Presiden Joko Widodo menginginkan di kota-kota besar harus ada angkutan massal, untuk itu pembangunan transportasi massal seperti LRT memerlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak terkait. 

Selain itu guys, di masa pandemik saat ini dia ingin memastikan pembangunannya tetap berjalan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Dengan kerja sama yang luar biasa, kita bisa membangun transportasi perkotaan yang bermutu tinggi. Kenapa Presiden Jokowi ingin di kota besar harus ada angkutan massa, yakni agar ada satu standar tertentu di mana banyak masyarakat dapat menggunakan angkutan massal dengan layanan yang baik. Pembangunan ini juga harus selesai tepat waktu dan dilaksanakan dengan patuhi protokol kesehatan," jelas dia.

Dalam tinjauannya tersebut, Budi Karya mengecek ruang kendali uji coba sistem persinyalan atau  BOCC (Backup Operating Control Center) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, serta membagikan masker ke pekerja yang menangani proyek LRT Jabodebek, agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

LRT Jabodebek dinilai bisa menjadi solusi transportasi Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) untuk menjawab kebutuhan transportasi masyarakat Jakarta.

Moda transportasi ini akan menjadi moda transportasi sehari-hari dalam memobilisasi masyarakat dari permukiman menuju pusat Jakarta.

Sistem pengoperasian LRT nantinya akan lebih efektif karena menggunakan sistem yang lebih canggih. LRT akan bergerak tepat waktu dengan penjadwalan yang sistematis.

Karena itulah, LRT dengan kapasitas 720-1200 penumpang per rangkaian, kereta akan bisa mempercepat waktu tunggu atau headway hingga kurang dari 3 menit.

Pembangunan LRT juga dilakukan secara elevated karena untuk menghindari besarnya masalah pembebasan lahan dan menghindari terhambatnya perjalanan karena adanya perlintasan sebidang yang tentunya berpotensi menimbulkan kemacetan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait