URtech

Transaksi NFT di OpenSea Merosot Usai Serangan Phishing

Shinta Galih, Rabu, 23 Februari 2022 11.14 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Transaksi NFT di OpenSea Merosot Usai Serangan Phishing
Image: Ilustrasi NFT (Pixabay/TheDigitalArtist)

Jakarta - Transaksi non-fungible token (NFT) di OpenSea diperkirakan merosot usai terjadi serangan phishing yang membuat para trader kehilangan sekitar US$ 3 juta atau sekitar Rp 43 miliar.

Pantauan DappRadar, perdagangan NFT anjlok dalam beberapa hari terakhir.. Sepanjang sepekan ini, volume perdagangan OpenSea memgalami pemurunan hingga 37 persen.

Untuk diketahui ratusan NFT dari pengguna OpenSea dilaporkan dicuri dalam serangan phising yang terjadi pada Sabtu (19/2/2022) waktu setempat.

Dalam dokumen yang dirilis layanan keamanan blockchain PeckShield mencatat terdapat 254 token yang dicuri selama serangan tersebut, termasuk token dari Decentraland dan Bored Ape Yacht Club.

Sebagian besar serangan terjadi antara pukul 17.00 dan 20.00 ET (Eastern Time) yang menargetkan total 32 pengguna. Seorang yang menjalankan blog 'Web3 is Going Great', Molly White, memperkirakan token yang dicuri bernilai lebih dari US$ 1,7 juta (Rp 24,3 miliar).

Angka tersebut persis seperti disampaikan CEO OpenSea Devin Finzer. Dia mengungkap jumlah total aset NFT yang dicuri sebesar US$ 1,7 juta pada Minggu. Namun, para peneliti memperkirakan pencurian mencapau US$ 2-3 juta.

OpenSea memastikan aktivitas pencuri sudah tidak terlihat lagi di platformnya sejak 24 jam terakhir. Chief Technology Officer OpenSea Nadiv Hollander mengatakan insiden itu menunjukkan perlunya kesadaran yang tinggi tentang masalah keamanan seputar transaksi kripto atau off-chain di antara pedagang NFT.

“Edukasi untuk tidak membagikan seed phrase atau mengirimkan transaksi yang tidak dikenal telah diperluas di lingkungan kami. Namun, menandatangani pesan off-chain membutuhkan pertimbangan yang sama,” kata Hollander.

Terkait laporan DappRadar, OpenSea membantah data tersebut. “Sangat tidak bertanggung jawab untuk menarik kesimpulan dalam judul Anda tanpa dukungan teknis atau perbandingan dengan platform lain," ujar juru bicara OpenSea dalam sebuah pernyataan.

OpenSea menyarankan pengguna merujuk pada data Dune Analytics yang dinilai lebih akurat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait