URtrending

Dentuman di Jakarta Masih Misterius, LAPAN Sebut Bukan dari Meteor Jatuh

Nivita Saldyni, Sabtu, 11 April 2020 10.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dentuman di Jakarta Masih Misterius, LAPAN Sebut Bukan dari Meteor Jatuh
Image: Pixabay

Jakarta  - Banyak spekulasi yang bermunculan di tengah netizen terkait suara dentuman yang terdengar di Jakarta dan Depok pada 02.00 dini hari tadi.

Bahkan muncul dugaan di tengah masyarakat bahwa suara dentuman itu berasal dari meteor yang jatuh ke bumi. Apalagi ada orang yang mengaku melihat kilat berwarna merah, tepat sebelum dentuman.

“Dari group kawan-kawan kuliah saya yang kebetulan banyak tinggal di Depok, sebelum dentuman langit merah. Semacam kilat tapi merah,” kata salah satu netizen, Sabtu (11/4/2020).

Hal ini berangkat dari prediksi Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) dan Pusat Koordiasi Objek Dekat Bumi (NEOCC) yang mengatakan bahwa kemungkinan besar akan ada asteroid yang berukuran 170-380 m tiba di bumi pada 11 April 2020 dengan kecepatan 88.164 km per jam yang berada pada 7,4 juta km dari permukaan bumi.

Dilansir Business Insider, asteroid itu diprediksi menjadi salah satu dari 10 asteroid berukuran besar yang akan menjadi ancaman bagi bumi di tahun 2020, guys.

Namun Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamalludin tidak membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa tidak ada meteor yang jatuh ke bumi pada 11 April 2020.

“Saya belum dapat laporan meteor jatuh,” kata Thomas Djamalludin, Kepala LAPAN kepada Urbanasia, Sabtu (11/4/2020).

Ia pun menjelaskan jika memang ada meteor berukuran besar yang jatuh ke bumi, maka bukan dentuman yang akan ditimbulkan, melainkan getaran pada kaca.

“Meteor besar bisa menimbulkan gelombang kejut yang menimbulkan getaran pada kaca, bukan dentuman,” imbuhnya.

Hingga saat ini, ia mengaku pihaknya masih belum bisa memberikan kepastian dari masa dentuman dini hari tadi berasal. Namun, peneliti ahli utama LAPAN, Prof Dony Kushardono memastikan bahwa dentuman itu bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

“Suara yang diisukan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi kemungkinan bukan dari suara letusan Gunung Anak Krakatau,” katanya lewat Instagram @lapan_ri, Sabtu (11/4/2020).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait