URtrending

Polresta Sidoarjo Bongkar Kasus Industri Masker Impor Ilegal di Sidoarjo

Nivita Saldyni, Senin, 9 Maret 2020 11.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polresta Sidoarjo Bongkar Kasus Industri Masker Impor Ilegal di Sidoarjo
Image: istimewa

Sidoarjo - Ditengah kelangkaan dan tingginya harga masker akibat wabah virus corona, Petugas Satuan Reserse Kriminal Polresta Sidoarjo, Jawa Timur berhasil mengungkap praktik industri masker ilegal di salah satu gudang di kawasan lingkar timur Sidoarjo, Senin (9/3/2020).

Dilansir dari Antara, Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Jawa Timur Kombes Sumardji mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang tersangka berinisial DS yang diduga pemilik industri masker ilegal itu.

"Modus yang dilakukan oleh pelaku yaitu melakukan pengemasan ulang masker yang diimpor dari China," kata Sumardi di Sidoarjo.

Ia mengatakan, masker impor itu dari luar negeri itu diterima pelaku dalam keadaan polos, kemudian dipasang tali pengikat oleh pelaku.

"Kemudian masker itu diberi kemasan agar layak dipasarkan," katanya.

Mirisnya, ribuan masker yanh disita petugas itu beragam, mulai dari masker anak, masker dewasa, hingga masker bagi yang hijab.

"Pelaku mengaku mengimpor masker tersebut senilai Rp250 juta dan dikemas ulang. Kemudian dari hasil pengemasan itu dijual seharga Rp8 ribu per lima masker," pungkas Sumardi.

Tak hanya itu, beberapa masker yang tak memenuhi standar nasional juga ikut diamankan. 

Masker itu hanya terdiri dari satu lapisan, tak seperti masker lainnya yang biasanya terdiri dari tiga lapisan.

Dari ungkap kasus ini, polisi berhasil menyita barang bukti berupa 1,9 juta masker siap edar, 10 boks tali, dan gunting.

Atas perbuatannya itu, pelaku dijerat dengan pasal 196 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 62 ayat 1 juncto 8 ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta pasal 106 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dengan denda maksimal Rp1 miliar dan hukuman 10 tahun penjara.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait