Sambut Babak Baru PSBB Surabaya, Risma Minta Warga Lebih Taat dan Disiplin
Surabaya - Tak terasa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap pertama di Surabaya akan berakhir hari ini (11/5/2020). Menyambut PSBB tahap kedua yang dimulai Selasa (12/5/2020), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini punya pesan untuk Urbanreaders di Surabaya agar lebih disiplin dan taat nih.
"Aku masih lihat lho kalian masih ada di beberapa tempat yang bergerombol dan berkerumun. Tolonglah kali ini jangan lakukan itu. Kalau kalian lakukan, kalau kalian sakit, itu bisa sekeluarga yang sakit dan bukan hanya kalian. Sekeluarga menderita," pesan ibu arek-arek Suroboyo itu dalam vlog terbarunya, Minggu (10/5/2020).
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu juga meyakinkan para anak muda di Surabaya bahwa disiplin menerapkan dan menaati protokol yang dibuat Pemkot Surabaya selama PSBB adalah kunci keberhasilan memutus rantai penyebaran virus corona.
"Kalo kita disiplin, ibu yakin ini (pandemi corona) cepet selesai. Tapi kalau kita tidak disiplin, maka kita akan begini terus. Nggak enak kan? Karena itu ayo kita disiplin!" kata Risma.
Ia pun tak bosan-bosannya mengingatkan warga Surabaya untuk tetap melakukan sejumlah upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Mulai dari tetap berada di rumah, lakukan physical distancing, memakai masker jika keluar rumah, sering cuci tangan, dan jaga kesehatan dengan rajin olah raga dan makan makanan yang sehat seperti sayur dan buah.
"Sekali lagi, ayo gaes kita jaga kesehatan. Kalian adalah masa depan bangsa ini. Jangan sampai terjadi apa-apa pada kalian. Kita semua tergantung pada kalian," pesan Risma.
Sementara itu, kepada wartawan di halaman Balai Kota Surabaya Risma mengaku pihaknya telah menindak tegas para pelanggar aturan PSBB. Bersama satuan TNI dan kepolisian, Pemkot Surabaya mulai rajin berkeliling mengecek kondisi pertokoan hingga pasar selama PSBB.
"Kemarin Satpol PP sudah menindak beberapa toko yang melanggar. Jadi mereka proses sesuai perdanya," jelasnya.
Kepada para pelanggar, Risma mengatakan bahwa petugas akan mengambil KTP yang bersangkutan untuk kemudian diproses ke pengadilan.
"Hal seperti itu sudah kami lakukan. Kalau tidak salah mulai kemarin lusa," pungkasnya.