Viral AC Pesawat Mati dan Penumpang Kepanasan, Super Air Jet Minta Maaf
Jakarta - Maskapai Super Air Jet viral akibat insiden AC pesawat mati hingga membuat penumpang kepanasan selama penerbangan nomor IU 737 rute Bali-Jakarta.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (21/3/2023) dan ramai dibahas netizen. Pasalnya, salah seorang penumpang berbagi pengalaman buruk itu melalui sebuah video TikTok berdurasi 10 detik.
"Penerbangan super air jet DPS-CGK IU 737 AC mati dari bali ke jkt, 1 jam 50 menit, bayangin!," tulis akun @velypuspa dikutip Urbanasia, Kamis (23/3/2023).
Dalam video itu tampak kondisi para penumpang kegerahan hingga harus mengipas badan mereka sepanjang penerbangan.
Menurut keterangan pemilik akun @velypuspa, kejanggalan itu sudah dia rasakan ketika memasuki pesawat.
"Biasanya kan ada fogging or asep AC gt kan keluar dari sisi sisi, ini engga," tuturnya.
Setelah take off, Vely mengaku sibuk mengipasi dirinya sendiri karena kondisi di dalam pesawat sangat panas hingga membuatnya bercucuran keringat. Hal serupa pun dilakukan oleh penumpang lain.
Dalam postingan video lain di akun yang sama, terdengar suara anak kecil menangis akibat kondisi kabin yang begitu pengap.
"Kedengeran ga anak kecil nangis? Itu dia nangis dari 1 jam yang lalu kali, dari yang pake baju sampe dilepas celananya karena panas," ungkap Vely.
Vely pun merasa dirugikan dan menyayangkan insiden membahayakan tersebut. Pasalnya, di dalam pesawat juga terdapat penumpang ibu hamil dan bayi.
"Kebayang ga sih lu, 1 jam 50 menit di atas ketinggian tertentu dengan kondisi udara terbatas dan PANAS!," imbuhnya.
Klarifikasi Pihak Super Air Jet
Sehubungan dengan hal itu, CEO Super Air Jet Ari Azhari pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada penerbangan nomor IU 737 rute Bali-Jakarta dengan pesawat Airbus 320-200 kode registrasi PK-SAW.
Kala itu, pesawat Super Air Jet nomor penerbangan IU 737 membawa 179 orang penumpang dan 6 awak kabin. Pesawat lepas landas dari bandara udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pukul 17.55 WITA.
Menurut Ari, kejadian itu bermula ketika penerbangan mencapai ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan laut. Terdapat indikasi sistem pengatur tekanan udara tidak bekerja sebagaimana mestinya.
"Ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya, sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat. Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya," terang Ari dalam keterangan resmi pada wartawan, Rabu (22/3/2023).
Sebelum keberangkatan, hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut telah memenuhi standar keselamatan dan pesawat dalam kondisi prima.
Ari pun menegaskan selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan para penumpang agar bisa lancar sampai tujuan. Namun atas kejadian tersebut, pihak maskapai Super Air Jet akhirnya menyampaikan permohonan maaf.
"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu super," ucap Ari.
Ari menambahkan, pihak Super Air Jet akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan pesawatnya aman dan bisa digunakan kembali.