Tuchel Debut, Chelsea Gagal Menang

London - Thomas Tuchel akhirnya melakoni debutnya bersama Chelsea. Sayang, laga perdana Tuchel cuma berujung hasil imbang 0-0 kontra Wolverhampton Wanderers.

Tuchel baru menggantikan Frank Lampard yang dipecat Senin (25/1/2021) kemarin. Sehari setelahnya Tuchel diresmikan sebagai manajer baru Chelsea dan langsung memimpin sesi latihan tim.

Maka dari itu duel kontra Wolverhampton di Stamfrod Bridge, Kamis (28/1/2021) dini hari WIB, jadi ujian awal Tuchel.

Dia melakukan cukup banyak perubahan dengan menempatkan lagi Cesar Azpilicueta di pos bek kanan dan mencadangkan Reece James.

Sementara itu Olivier Giroud dipasang di depan menggantikan Tammy Abraham, bersama Kai Havertz dan Hakim Ziyech. Mason Mount yang beberapa hari sebelumnya menjabat kapten Chelsea harus dibangkucadangkan.

Dengan formasi 4-2-3-1, Chelsea coba menerapkan gaya main Tuchel yang memang agresif dan miri-mirip gegenpressingnya Juergen Klopp.

Dengan penguasaan bola mencapai 78,9 persen dan melepaskan 820 passing, Chelsea masih kesulitan menciptakan peluang.

Beberapa kali upaya Chelsea selalu gagal karena buruknya penyelesaian akhir. Hingga pertandingan berakhir, skor 0-0 bertahan dan Tuchel berhasil mencatatkan clean sheet di empat laga terakhirnya, tiga bareng Paris Saint-Germain dan satu bareng Chelsea.

Thiago Silva juga membuat 25 penampilan kandang bareng Tuchel dan belum pernah kalah, 22 menang serta tiga imbang.

Hasil ini memang bukan awal yang bagus untuk Tuchel di Chelsea yang memang ditargetkan untuk bisa meraih trofi.

Tapi, setidaknya Tuchel sudah punya gambaran akan seperti Chelsea bermain di bawah asuhannya.

"Anda sulit membayangkannya. 48 atau 72 jam terakhir sulit dibayangkan, tapi kami sekarang berada di sini dan memainkan laga bersama Chelsea itu luar biasa. Tapi di saat yang sama, ini hari-hari yang gila," tutur Tuchel di Sky Sports.

"Pilihan hari ini mungkin tidak adil karena bagaimana bisa saya membuat sebuah keputusan dengan satu sesi latihan, dengan para pemain juga amat fokus dan terbuka terhadap segala macam hal yang kita latih? Itu mungkin line-up paling tidak adil yang pernah kami lakukan karena tak ada alasan pemain (yang tak terpilih) tidak masuk line-up," sambungnya.

"Hari ini kami sedikit condong pada (pemain) pengalaman, yang juga tak mudah. Kami masuk di tengah-tengah musim. Kami berada di posisi (klasemen) yang tidak seharusnya jadi ada ekspektasi besar, tensinya juga tinggi, jadi kami memilih pengalaman."