URtrending

Tuntut Keadilan, #JusticeForGeorgeFloyd Trending di Twitter

Griska Laras, Kamis, 28 Mei 2020 16.14 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tuntut Keadilan, #JusticeForGeorgeFloyd Trending di Twitter
Image: istimewa

Jakarta – Kasus kematian George Floyd, warga Minneapolis, Amerika Serikat, yang tewas diinjak polisi tidak hanya memicu kemarahan warga setempat, tetapi juga dunia.

Mereka ikut menuntut keadilan atas kematian George Floyd. Dukungan untuk pria kulit hitam itu pun menggema di media sosial lewat tagar #JusticeForGeorgeFloyd. 

Netizen menuntut agar petugas polisi yang sudah ‘mengeksekusi’ George Flyod mendapat hukuman yang pantas atas perbuatan rasis dan brutal mereka.

“Kami ingin para pembunuh di penjara karena membunuh seseorang dengan sangat brutal ... dia memohon untuk hidupnya tetapi polisi kulit putih itu baru saja membunuhnya! Angkat suaramu! jangan diam. Jika kamu tidak memperjuangkan keadilan, maka kamu memalukan,” tulis satu pengguna Twitter.

“Seorang lelaki tak berdosa yang kehilangan nyawa tanpa alasan hanya karena rasisme dan kebencian di hati para bajingan itu bagi orang-orang kulit hitam. ini benar-benar memilukan. Kami berada di tahun 2020 dan saya bisa percaya omong kosong ini masih terjadi,” tulis lainnya.

Selain tagar Justice For George Floyd, media sosial juga dibanjiri dengan tagar BlackLivesMatter sebagai bentuk kampanye melawan rasisme dan kekerasan terhadap orang kulit hitam.

Beberapa selebriti dan tokoh dunia ikut membuat cuitan menggunakan tagar tersebut sebagai bentuk dukungan mereka terhadap George Floyd, salah satunya aktor Star Wars John Boyega.

Boyega menulis,“ Ini memuakkan. Tampaknya menjadi siklus yang tak pernah berakhir. Para pembunuh perlu dihukum dengan berat. Bahkan menjelang kematiannya pria ini tidak dikasih belas kasihan. #RIPGeorgeFloyd #BlackLivesMatter#JusticeForGeorgeFloyd”.

Tak hanya menyuarakan keadilan lewat media sosial, sebelumnya warga Minneapolis sudah turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi. Namun, aksi unjuk rasa itu berakhir ricuh setelah apparat melempar gas air mata ke demonstran.

Insiden kematian George Floyd bermula saat seorang karyawan Cup Foods mencurigainya telah melakukan pemalsuan. Floyd dituduh membuat cek palsu untuk membayar belanjaannya.

Pegawai itu pun menelepon polisi yang datang beberapa menit kemudian. Polisi melumpuhkan Floyd yang sempat melawan dengan menekan lehernya dengan lutut.

Petugas itu tetap tidak melepaskannya meskipun Floyd berteriak kesakitan dan berkali- kali mengatakan ia tidak bisa bernapas. Setelah beberapa menit, tubuhnya mulai lemas dan polisi lalu membawanya ke rumah sakit,

Empat personil polisi yang terlibat dalam peristiwa itu telah dipecat. Kini FBI dan Departemen Kehakiman tengah melakukan penyelidikan atas kematian pria berusia 46 tahun itu. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait