Update 4 Fakta soal Polisi Banting Mahasiswa di Tangerang

Jakarta - Aksi demo mahasiswa di depan Kantor Bupati Tangerang di Tigaraksa, Rabu (13/10) berbuntut panjang. Beredar sebuah video seorang polisi yang bertugas mengamankan jalannya demo terlihat membanting seorang mahasiswa.
Mahasiswa tersebut diketahui langsung mengalami kejang dan pingsan. Lantas, bagaimana kelanjutan peristiwa ini? Berikut Urbanasia rangkum sederet faktanya.
1. Demo di Hari Ulang Tahun Kabupaten Tangerang
Aksi demo mahasiswa ini bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Kabupaten Tangerang ke-389. Aksi ini terjadi di depan Kantor Bupati Tangerang Tigaraksa, Rabu (13/10). Dalam aksinya, mahasiswa berusaha menyampaikan aspirasi dan tuntutan atas segala macam permasalahan yang ada di Kabupaten Tangerang.
2. Mahasiswa dibanting
Dalam aksi demo tersebut, seorang mahasiswa terlihat pingsan setelah dibanting ala smackdown dari salah satu aparat kepolisian yang melakukan pengamanan aksi. Mahasiswa tersebut terlihat sempat kejang dan langsung tak sadarkan diri. Update terbaru, dalam sebuah video mahasiswa yang diketahui bernama Fariz dari HIMATA Banten itu kini telah sadarkan diri dan mengaku merasa pegal.
"Saya nggak ayan, saya juga nggak mati sekarang masih hidup," ujarnya.
3. Polisi minta maaf
Beredar juga sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang diduga aparat polisi yang membanting mahasiswa tersebut meminta maaf. Tidak begitu jelas apa yang dibicarakan, karena pria itu mengenakan masker. Namun yang pasti, polisi itu meminta maaf kepada Fariz. Mereka pun bersalaman dan berpelukan.
4. Ramai di media sosial
Setelah ramai beredar video polisi yang membanting mahasiswa tersebut, tagar di media sosial yang menyudutkan polisi pun trending di Twitter. Mulai dari #PolisiSesuaiProsedur, #Smackdown, #Banting hingga #PercumaLaporPolisi menggema di jajaran trending topik. Cuitan ini merupakan respons dari netizen atas peristiwa yang terjadi di Tigaraksa, Tangerang, tersebut.