URtrending

Update Virus Corona 26 Juni: 51.427 Positif, 21.333 Sembuh, 2.683 Meninggal

Eronika Dwi, Jumat, 26 Juni 2020 15.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Update Virus Corona 26 Juni: 51.427 Positif, 21.333 Sembuh, 2.683 Meninggal
Image: Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto. (YouTube BNPB Indonesia)

Jakarta - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali menyampaikan data terbaru mengenai perkembangan virus corona (COVID-19) di Indonesia, Jumat (26/6/2020).

Data tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Real Time PCR dan Tes Cepat Molekuler yang dihimpun sejak Kamis (25/6/2020) pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Jumat (26/6/2020) pukul 12.00 WIB.

Disampaikan Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, ada penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.240 orang sehingga menjadi total 51.427 kasus.

Data positif tersebut merupakan persebaran dari 448 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi di Indonesia yang terdampak COVID-19.

Yurianto menjelaskan, ada lima Provinsi yang menjadi pusat penyebaran kasus terkonfirmasi COVID-19 tertinggi di Indonesia, yaitu:

1. Jawa Timur : 356 kasus baru, 193 sembuh
2. DKI Jakarta : 205 kasus baru, 108 sembuh
3. Jawa Tengah : 177 kasus baru, 0 sembuh
4. Sulawesi Selatan : 172 kasus baru, 156 sembuh
5. Bali : 49 kasus baru, 73 sembuh

Maka, dihimpun dari data di atas, ditemukan pasien sembuh COVID-19 di Indonesia meningkat sebanyak 884 orang sehingga totalnya menjadi 21.333 kasus.

"Total sembuh yang kita dapatkan hari ini adalah 884 sehingga total keseluruhan sembuh menjadi 21.333," kata Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (26/6/2020).

Sementara, kasus pasien meninggal akibat COVID-19 di Indonesia bertambah 63 orang menjadi total 2.683 kasus.

Yurianto menjelaskan Gugus Tugas masih melakukan pemantauan secara menerus pada 38.381 Orang Dalam Pemantauan (ODP) COVID-19 dan 13.506 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.

1593162473-update-26-juni.jpegSumber: BNPB

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait