URnews

Usai Ditegur PFI, Anji Manji Hapus Postingan Foto Jenazah COVID-19

Nunung Nasikhah, Senin, 20 Juli 2020 18.44 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Usai Ditegur PFI, Anji Manji Hapus Postingan Foto Jenazah COVID-19
Image: Anji Manji. (Instagram @duniamanji)

Jakarta – Musisi Anji Manji akhirnya buka suara usai mendapatkan teguran keras dari organisasi profesi jurnalis foto, Pewarta Foto Indonesia (PFI) atas pernyataannya mengenai foto jenazah coronavirus disease (COVID-19) bidikan fotografer National Geographic, Joshua Irwandi.

Ia memberikan klarifikasi yang cukup panjang terkait kecaman yang dilontarkan PFI kepadanya, melalui postingan instagram @duniamanji pada Senin (20/7/2020).

“Menanggapi teguran dan kecaman dari Pewarta Foto Indonesia (PFI) untuk pernyataan saya di Instagram, saya melakukan komunikasi melalui telepon dengan mas Hendra, Sekjen PFI,” kata Anji mengawali klarifikasinya.  

“Saya tidak mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun jurnalis. Secara karya foto buat saya foto dari Joshua Irwandi adalah sebuah foto yang powerful,” lanjutnya.

Menurutnya, pernyataan yang ia tulis di caption di Instagram-nya merupakan opini dari sudut penyebaran informasi yang dinilai cukup janggal.

“Hal ini sangat bisa didebat karena bisa salah bisa benar,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa yang ia bahas dalam komentarnya di poin pertama adalah soal penyebaran informasinya, bukan karya foto maupun Pewarta-nya.

“Yang sayang saya bahas dengan KOL (Key Opinion Leader) dan lainnya adalah pola penyebaran informasi, bukan tujuan Joshua mengambil foto itu,” jelasnya.

Selanjutnya, di pon kedua, Anji mengatakan, dirinya sebenarnya mempertanyakan kode etik dunia kesehatan, bukan kode etik jurnalisme.

Terlebih karena menurut Anji yang memposisikan diri sebagai orang awam dalam dunia medis, korban COVID-19 tidak boleh ditemui oleh keluarga atau kerabat dekatnya.

“Saya mengerti pasti ada etika untuk pewarta foto maupun jurnalis. Saya tidak akan mendebat tentang hal itu, karena pasti pasti lebih tahu,” ujar Anji.

“Sekali lagi, dalam hal ini pertanyaan saya mengacu pada kode etik dunia kesehatan. Jika ada penjelasan tentang itu berdasarkan aturan medis, silakan dijelaskan. Banyak orang perlu tahu,” sambungnya.

Meski demikian, Anji mengaku bahwa dalam hal ini kesalahannya adalah tidak menyertakan kalimat tambahan untuk memperjelas poin yang ia maksud.

“Untuk kesalahpahaman ini saya meminta maaf kepada PFI dan pastinya kepada Joshua Irwandi,” ucapnya.

“Tadi malam pun dalam forum dengan 300-an orang fotografer termasuk di dalamnya ada Joshua, saya sampaikan permintaan maaf untuk penerimaan informasi yang berbeda. Ini adalah permintaan maaf terbuka, seperti yang tertulis di @pewartafotoIndonesia,” imbuhnya.

Tak hanya itu. Anji juga akhirnya memutuskan untuk menghapus postingan instagramnya yang mengundang kontroversi tersebut.

“Untuk postingan terkait opini biasanya saya tidak pernah menghapusnya. Namun untuk menghormati Joshua Irwandi dan PFI, saya akan menghapusnya setelah postingan ini,” tandas Anji.

Meski demikian, Anji mengatakan, dirinya masih mempertanyakan kode etik dalam dunia medis kaitannya dengan “perlakuan” jenazah COVID-19.

“Karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasien COVID-19 dan keluarganya. Silakan jika ada jawaban yang bagus untuk didiskusikan. Terima kasih untuk semua pihak yang begitu perhatian,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait