URtrending

Usai Tanggapi Foto Jenazah COVID-19, Anji Tulis Klarifikasi di Twitter

Nunung Nasikhah, Senin, 20 Juli 2020 12.16 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Usai Tanggapi Foto Jenazah COVID-19, Anji Tulis Klarifikasi di Twitter
Image: Instagram @duniamanji

Jakarta – Usai pernyataannya soal foto jenazah coronavirus disease (COVID-19) viral dan banyak menuai kontroversi, musisi Anji Manji kemudian memutuskan membuat klarifikasi melalui akun Twitternya @duniamanji pada Senin (20/7/2020) pagi hari.

Klarifikasi tersebut ditulis dalam sebuah utas bersamaan dengan penjelasan atas pernyataannya soal “jangan memakai masker saat olahraga” yang juga kontroversial.

Anji mengatakan, dirinya memandang persoalan viralnya foto Joshua Irwandi (fotografer National Geographic) dengan kacamata influencer yang sering menerima brief.

Usai pernyataannya ramai diperbincangkan, Anji mengaku juga turut serta dalam zoom meeting para fotografer senior yang membahas foto jenazah COVID-19 tersebut.  

“Ini adalah tentang perbedaan sudut pandang. Saya membaca viralnya foto Joshua Irwandi dari banyak akun besar dengan pola caption yang seragam,” kata Anji dalam utas tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak mendiskreditkan Joshua atau profesinya. Namun, menurutnya, ia justru membahas pola penyebaran fotonya di media sosial.

“Lalu poin ketiga.. Pertanyaan tentang ‘Kenapa keluarga orang yang meninggal karena Covid-19 tidak boleh menjenguk, sementara seorang Fotografer boleh’, bukanlah pertanyaan saya sendiri. Tapi banyak orang. Hanya saja, saya menyuarakannya,” tandasnya.

Dari pertanyaan tersebut, Anji kemudian megaku mendapatkan penjelasan mengenai etika jurnalistik beserta aturan-aturannya.

“Saya mendapat penjelasan dari beberapa Fotografer, juga dalam forum yang membahas foto Joshua Irwandi, malam tadi. Ada Joshua juga di dalam forum itu,” kata Anji.

“Well, saya jadi belajar tentang hal itu,” sambungnya.

Ia lalu menegaskan kembali bahwa dirinya tidak pernah mendiskreditkan profesi Fotografer dan foto bidikan Joshua Irwandi tersebut.

“Dalam caption di IG, saya menyuarakan hal-hal yang menurut saya janggal. Jika terjadi kesalahan asumsi dalam memahami kalimat saya, saya minta maaf,” ujarnya.

Tak hanya itu. Anji juga menjawab pertanyaan beberapa pihak soal rasa empati dalam wabah pandemi COVID-19 ini.

Menurutnya, sejak awal pandemi menyerang, Anji telah banyak sekali bersuara untuk menjaga kebersihan, jaga jarak, di rumah aja, juga memakai masker.

“Saya terlibat dalam 4 lagu untuk menyuarakan hal itu (penerapan protokol kesehatan COVID-19),” jelasnya.

“Saya juga memberikan sumbangan alat pelindung diri (APD) yang saya beli sendiri maupun mendapat titipan dari beberapa pihak. Ini adalah bentuk penghargaan saya untuk Nakes (tenaga kesehatan) yang bertugas,” imbuhnya.

Selain itu, Anji mengatakan bahwa dirinya juga banyak terlibat dalam banyak konser donasi untuk membantu pihak-pihak yang terdampak pandemi.

“Mulai dengan membuat konser online di kanal sendiri maupun di tempat lain,” terangnya.

Pun dengan keriuhan penutupan sebuah resto cepat saji di Thamrin, Jakarta saat pandemi, ia mengaku saat itu ikut buka suara.  

“Juga di Bandara ketika Pemerintah mulai relaksasi aturan. Semua suara itu tercatat sebagai jejak digital,” ujarnya.

“Kegiatan-kegiatan itu adalah bentuk empati saya,” lanjutnya.

Menurutnya, pernyataannya mengenai foto jenazah COVID-19 tersebut merupakan cara Anji untuk menyuarakan bahwa pemberitaan media berlebihan yang membuat banyak orang ketakutan.

“Kedua, bisnis dalam pandemi. Misal Rapid test yang jelas tidak akurat namun menjadi syarat,” ungkapnya.

Ia mengaku juga telah menyuarakan isi hati para musisi Indonesia kepada Presiden RI, Joko Widodo, secara langsung.

Dalam kegiatan sehari-hari, Anji mengaku, dirinya masih melaksanakan protokol kesehatan. Terlebih, menurutnya, ia memang sering memakai masker dan selalu cuci tangan, bahkan sebelum ada pandemi.

“Menyuarakan kegelisahan sudah sejak dulu saya lakukan,” tuturnya.

“Saya percaya COVID-19 itu nyata, tapi tidak semengerikan apa yang diberitakan media. Memang saat ini, hal itu yang saya rasakan. Bahaya media,” tambahnya.

Ia juga menyentil beberapa pihak yang menganggap postingannya hanya untuk kontroversi dan menaikkan engagement, karena sepi job saat pandemi.

“Bersuara seperti ini karena kurang job, itu tidak benar. Pekerjaan dan visibiltas saya Alhamdulillah baik-baik saja, sesuai porsinya,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait