URnews

Usai Kunjungi Kerabat, Muncul Klaster 'Takziah' di Kota Malang

Shelly Lisdya, Rabu, 23 Juni 2021 16.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Usai Kunjungi Kerabat, Muncul Klaster 'Takziah' di Kota Malang
Image: ilustrasi penyemprotan disenfektan. (Freepik/aleksandarlittlewolf)

Malang - Kasus COVID-19 di Indonesia terus bertambah, bahkan terus bermunculan klaster-klaster baru di beberapa daerah, tak terkecuali Kota Malang, Jawa Timur.

Terbaru, muncul klaster takziah di RT 005 RW 04 Kelurahan Bandulan, Sukun, Kota Malang. Klaster ini sebenarnya juga hampir sama seperti di Jalan Jaksa Agung Suprapto III.

Meski terbilang hampir sama, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, ada perbedaan dari dua lokasi ini, pada kasus di Bandulan sebelumnya bertakziah ke Bangkalan, Kepulauan Madura, Jawa Timur. 

"Mereka mengunjungi Bangkalan lantaran ada kerabatnya ada yang meninggal," katanya kepada awak media.

Usai takziah, sebagian keluarga pulang kembali ke Kota Malang. Dijelaskan Husnul, sebagian keluarga lainnya masih berada di Bangkalan untuk melaksanakan tahlil selama sepekan.

Usai kembali ke Malang, salah satu keluarga mengalami gejala dan melakukan pemeriksaan ke puskesmas. Dikatakan Husnul, ia merupakan salah satu pasien program pengelolaan penyakit kronis (prolanis).

"Karena salah satu keluarga itu masuk dalam prolanis, kemudian dirawat di rumah sakit. Dua hari kemudian, meninggal dunia, dengan hasil swab positif COVID-19," terangnya. 

Tenaga medis pun mulai melakukan tracing ke keluarga besar pasien. Dari sembilan orang, enam di antaranya dinyatakan positif berdasarkan tes usap antigen

"Dari 33 yang kontak erat, enam di antaranya positif. Kini mereka sudah dirawat ke RS Lapangan Idjen Boulevard untuk isolasi," bebernya.

Terkait adanya varian baru COVID-19, Husnul mengaku belum dapat mendeteksinya. Pasalnya Kota Malang belum memiliki laboratorium yang bisa mendeteksi varian baru coronavirus disease. 

Dan diketahui, sejauh ini masih ITD Universitas Airlangga yang memiliki laboratorium khusus, sehingga pihaknya harus mengirim sampel terlebih dahulu ke laboratorium tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait