URnews

Satgas COVID-19: Waspada Kenaikan Klaster Keluarga Usai Lebaran

Anisa Kurniasih, Selasa, 25 Mei 2021 16.24 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Satgas COVID-19: Waspada Kenaikan Klaster Keluarga Usai Lebaran
Image: Penumpang KA Gaya Baru Malam Selatan tujuan Surabaya berusaha masuk ke dalam kereta pada masa Lebaran 2019 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/5/2019). (Ilustrasi/ANTARA)

Jakarta - Pasca libur Lebaran 2021 di tengah pandemi, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk mewaspadai klaster keluarga .

Pasalnya, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mencatat setidaknya ada 10 klaster yang terjadi selama kegiatan Ramadan dan Lebaran 2021 di Pulau Jawa guys, Berdasarkan data yang dipaparkan, total warga yang positif corona sebanyak 369 orang.

"Kita harus antisipasi dengan kenaikan klaster keluarga dalam beberapa hari atau pekan ke depan, karena salah satu potensi penularan yang terjadi adalah klaster halal bihalal," jelas Dewi, saat Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang dilakukan secara virtual, Minggu (23/5/2021).

Dewi menjelaskan sejumlah klaster corona itu terdiri dari klaster tarawih, halal bihalal, hingga pemudik.

"Ada beberapa klaster yang mulai bermunculan, pertama terkait dengan klaster tarawih, salah satunya di Pati, Malang, Banyuwangi, dan Banyumas. Di Banyumas bahkan ada di 3 lokasi desa, dengan berbagai macam jumlah penularan orangnya, paling banyak di Banyuwangi," kata Dewi.

Dewi merinci, klaster tarawih ada di Desa Tanggeran, Banyumas sebanyak 7 positif; desa Karangcegak, Banyumas (33 positif); Desa Pekaja, Banyumas (45 positif); Dusun Yudomulyo, Banyuwangi (62 positif, 6 meninggal); Tlogomas, Malang (21 positif); dan RSS Sidokerjo, Pati (56 positif).

Dewi mengatakan, ada beberapa potensi sumber penularan COVID-19 pascalebaran antara lain para pemudik atau pelaku perjalanan, salat terawih saat bulan ramadan, kegiatan halal bi halal, kerumunan di pusat perbelanjaan, dan kerumunan di lokasi wisata.

"Kemudian klaster halal bihalal ini baru bermunculan usai Lebaran, pertama di Jakarta di Cilangkap, kita harus antisipasi terkait kenaikan klaster keluarga dalam beberapa pekan ke depan karena halal bihalal," ucapnya.

Klaster halal bihalal pasca Lebaran itu terdeteksi ada 51 orang positif COVID-19 di RT 3 Cilangkap dan 30 orang di RT 6 Cilangkap, Jakarta Timur, angka ini masih bisa bertambah seiring perkembangan tracing.

"Kemudian pemudik, sempat terjadi di Pati ada 39 orang positif, lalu klaster pelaku perjalanan di Griya Melati Bogor ada 25 warga positif," sambungnya.

Dewi yang juga seorang ahli epidemologi ini pun kemudian memberikan rekomendasi antisipasi kenaikan kasus pasca libur idulfitri 1442 H yakni dengan mengoptimalkan 3 T, meningkatkan jumlah testing, perkuat kegiatan tracing, pelaksanaan karantina terpusat, dan memantau angka positivity rate dan varian-variannya.

Selain itu, perlu dilakukan pengendalian terkecil, yakni mengimplementasikan micro lockdown, memaksimalkan peran posko kelurahan/desa, serta menjalankan sekenario pengendalian hingga level RT .

Sementara itu, guys, Satgas COVID-19 juga merekomendaskan untuk melakukan kolaborasi lintas lembaga dan melibatkan masyarakat. Antara lain dengan menumbuhkan kesadaran dan gotong royong masyarakat untuk saling menjaga, pengetatan pelaksanaan 3M dan penegakan disiplin serta kolaborasi lintas institusi dan sektoral, dari level pusat hingga daerah. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait