URsport

Usai Tragedi Kanjuruhan, Jokowi: Sepakbola Indonesia Tak Disanksi FIFA

Shelly Lisdya, Sabtu, 8 Oktober 2022 08.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Usai Tragedi Kanjuruhan, Jokowi: Sepakbola Indonesia Tak Disanksi FIFA
Image: Presiden Jokowi. (Dok. BPMI Setpres)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022.

Hal tersebut merupakan salah satu poin dalam surat dari FIFA yang diterima sebagai tindak lanjut pembicaraan lewat telepon antara Presiden Jokowi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada 3 Oktober 2022.

“Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” kata Jokowi, Jumat (7/10/2022).

Selain itu, dalam surat tersebut Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan FIFA akan membentuk tim transformasi sepakbola Indonesia.

“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” lanjutnya.

Selanjutnya, Jokowi memaparkan bahwa akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia untuk membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia, memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.

Kemudian mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada, serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Di akhir pernyataannya, Jokowi menyebutkan bahwa Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

“Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” jelas Jokowi. 

Kericuhan terjadi usai pertandingan sepakbola Liga 1 antara Arema FC versus Persebaya pada hari Sabtu (1/10) di Stadion Kanjuruhan menjadi sorotan dunia karena menimbulkan korban tewas hingga 131 orang.

Tragedi Kanjuruhan terjadi karena kerusuhan selepas tuntasnya laga klasik antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3. Sejumlah suporter memasuki lapangan dan dijawab keras oleh petugas pengamanan yang melontarkan tembakan gas air mata ke arah tribun.

Usai Jokowi membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), kepolisian telah menetapkan enam orang tersangka tragedi Kanjuruhan, yang tiga di antaranya adalah personel kepolisian. Tiga tersangka lainnya dari kalangan penyelenggara pertandingan, yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ketua Panpel Arema FC, dan petugas keamanan (security officer) di Stadion Kanjuruhan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait