URstyle

Vaksin COVID-19 Aman, Halal, dan Efektif, IDI: Tak Ada Alasan Menolak

Kintan Lestari, Kamis, 14 Januari 2021 11.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Vaksin COVID-19 Aman, Halal, dan Efektif, IDI: Tak Ada Alasan Menolak
Image: Presiden Joko Widodo divaksin COVID-19 di lengan kirinya, Rabu (13/1/2021). (YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta - Indonesia kemarin (13/1/2021) resmi memulai program vaksinasi perdana yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta.

Presiden Joko Widodo pun jadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac buatan Cina di Istana Negara, yang kemudian disusul perwakilan dari berbagai profesi.

Vaksin Sinovac sendiri sudah terjamin keamanan, kehalalan, dan efektivitasnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dari hasil uji klinik fase 3 BPOM mengungkap vaksin COVID-19 ini efikasinya mencapai 65,3% sehingga diterbitkanlah izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) .

Maka dari itu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap tidak ada masyarakat yang menolak program vaksinasi ini.

Juru bicara IDI, dr. Erlina Burhan, mengatakan bahwa proses vaksinasi perdana yang disiarkan
secara langsung kemarin untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 yang digunakan terjamin keamanannya.

“Kalau vaksin yang digunakan tidak aman, tentu para pemimpin tersebut tidak mau divaksin. Ketua Umum IDI, dr. Daeng M. Faqih, juga ikut divaksin bersama Presiden Joko Widodo untuk menunjukkan kepada para tenaga kesehatan dan tenaga medis supaya tidak perlu ragu lagi menjalani vaksinasi saat gilirannya nanti,” ujar dr. Erlina dalam keterangan resminya.

Dokter spesialis paru di Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ini juga memaparkan kalau tujuan vaksinasi adalah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. 

“Ini bisa terjadi kalau 70 persen rakyat Indonesia divaksin sehingga bisa melindungi 30 persen rakyat lainnya yang tidak bisa divaksin atau yang rentan kesehatannya. Kalau banyak masyarakat yang menolak vaksinasi, kekebalan kelompok tersebut tidak akan tercapai sehingga penularan akan terus berlangsung, sementara kondisi kita sekarang ini saja sudah sangat sulit. Tidak bisa kita terus-terusan seperti ini,” lanjutnya.

Vaksinasi juga bertujuan untuk mengendalikan wabah COVID-19 di Indonesia. Oleh karena itu, program vaksinasi jadi salah satu upaya yang untuk mencegah terjadinya penyakit. 

“Proteksi yang diberikan oleh vaksin COVID-19 apapun dengan tingkat efikasi di atas 50%, pastinya jauh lebih baik daripada tidak divaksin sama sekali,” tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait