Vaksin Diberikan Desember 2020, Pakar UGM Imbau Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
.jpeg)
Yogyakarta - Vaksin COVID-19 yang dikabarkan akan tiba di Indonesia pada November, rencananya akan diberikan kepada masyarakat pada Desember 2020. Namun, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof. dr. Tri Wibawa, mengingatkan bahwa masyarakat harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan meski telah menerima vaksin tersebut.
“Saat ini kita masih menunggu hasil penelitian berapa angka proteksi vaksin terhadap virus corona baru. Meski sudah divaksin, masyarakat harus tetap memproteksi diri dengan berperilaku sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Tri lewat rilis resminya, Selasa (20/10/2020).
Sebab menurutnya kita tak bisa hanya mengandalkan vaksinasi untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga jadi salah satu kunci penting, guys. Sehingga penting untuk membarengi program vaksinasi dengan kedisiplinan masyarakat.
Sementara terkait vaksin itu sendiri, Tri menyampaikan bahwa vaksin bisa diberikan ke masyarakat kalau keseluruhan proses uji klinis telah dijalankan. Artinya, vaksin harus memenuhi sejumlah persyaratan sebelum bisa digunakan, salah satunya teruji aman dan tak memberikan efek samping yang berarti.
“Efektif memberikan proteksi terhadap penyakit yang ditargetkan dan kualitasnya terjaga dalam lini produksi,” imbuhnya.
Pakar mikrobiologi UGM jni juga mengingatkan bahwa pemberian vaksin COVID-19, harus diprioritaskan untuk kelompok yang paling rentan terhadap infeksi. Vaksin ini juga harus diberikan kepada garda terdepan yang memiliki peran penting dalam penanganan pandemi COVID-19.
Sementara itu sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah mengumumkan akan mendatangkan tiga kandidat vaksin, yaitu Cansino, Sinovac, dan Sinopharm. Ketiganya dikabarkan akan tiba di Indonesia pada November 2020.
Meski demikian, pemerintah akan melakukan vaksinasi secara bertahap mulai Desember 2020.