URstyle

Vaksin Moderna Klaim Bisa Cegah COVID-19 hingga 94,5%

Kintan Lestari, Selasa, 17 November 2020 11.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Vaksin Moderna Klaim Bisa Cegah COVID-19 hingga 94,5%
Image: Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay/fernandozhiminaicela)

Jakarta - Usai vaksin Pfizer, kini giliran vaksin dari Moderna yang menyatakan tingkat efektivitasnya vaksinnya bisa mencegah virus corona hingga 94,5%. 

Melansir BBC Internasional, Moderna melakukan uji coba ke 30.000 orang di AS. Setengah relawan diberi dua dosis vaksin dengan jarak empat minggu. Sisanya lagi mendapat suntikan tiruan.

Analisis ini didasarkan pada 95 orang pertama yang mengembangkan gejala COVID-19. 

Hasilnya hanya lima orang yang terkena COVID-19 dari relawan yang diberi suntikan. Data juga menunjukkan ada 11 kasus COVID-19 berat dalam uji coba, namun virus tidak menginfeksi orang yang diimunisasi. 

"Efektivitas keseluruhannya luar biasa ... ini hari yang luar biasa," kata Tal Zaks, kepala petugas medis di Moderna seperti dikutip BBC News, Selasa (17/11/2020).

Dengan hasil yang didapatnya, Moderna berencana mengajukan permohonan persetujuan untuk menggunakan vaksin dalam beberapa minggu ke depan.

Moderna mengatakan vaksinnya akan berlaku di AS dalam beberapa minggu mendatang. Mereka berharap 20 juta dosis tersedia di negara itu.

Sementara untuk dunia, Moderna berharap memproduksi hingga satu miliar dosis tahun depan dan mereka berencana meminta persetujuan dari negara lain juga.

Inggris hari ini mengumumkan bahwa mereka akan menmpunyai lima juta dosis vaksin Moderna dengan prioritas orang tua untuk yang lebih dulu diimunisasi.

Namun seperti vaksin COVID-19 lainnya, vaksin ini juga masih dikembangkan lagi datanya karena belum lengkap, seperti berapa lama bertahan kekebalannya atau kelompok usia mana yang bisa dilindungi oleh vaksin.

Zaks mengatakan kepada BBC bahwa data mereka sejauh ini menunjukkan vaksin tampaknya tidak kehilangan potensinya seiring bertambahnya usia. 

Dan tidak diketahui apakah vaksin itu hanya menghentikan orang menjadi sakit parah, atau menghentikan mereka menyebarkan virus juga.

Adapun untuk efek sampingnya sejauh ini pasien baru mengalami keluhan cepat lelah, sakit kepala, dan nyeri.

"Efek ini adalah apa yang kita harapkan dengan vaksin yang bekerja dan memicu respons kekebalan yang baik," kata Prof Peter Openhaw, dari Imperial College London.

Untuk Urbanreaders ketahui, Moderna mengembangkan vaksin RNA, artinya bagian dari kode genetik virus corona disuntikkan ke dalam tubuh. 

Kode genetik virus itu lalu mulai membuat protein virus yang cukup untuk melatih sistem kekebalan untuk menyerang.

Ini akan melatih tubuh untuk membuat antibodi dan sel-T (bagian lain dari sistem kekebalan), untuk melawan virus corona.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait