URstyle

Vaksin Sinovac Gunakan Inactived Virus, Pakar: Sudah Teruji Puluhan Tahun

Kintan Lestari, Jumat, 22 Januari 2021 11.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Vaksin Sinovac Gunakan Inactived Virus, Pakar: Sudah Teruji Puluhan Tahun
Image: Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Sekretariat Kabinet RI)

Jakarta - Pemberian vaksin dilakukan agar tubuh nantinya dapat membentuk kekebalan yang mampu melawan suatu virus. Begitu pun dengan vaksin COVID-19.

Maka dari itu vaksin dikembangkan dan diuji dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah.

Pengembangan vaksin sendiri dimulai dari pencarian antigen, yaitu menentukan dulu bagian atau partikel virus mana yang paling baik untuk dibuat vaksin.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof Dr Cissy Kartasasmita, menyatakan pencarian antigen penting untuk melihat vaksin seperti apa yang akan dibuat.

"Pertama-tama, ditemukan dulu antigennya. Sesudah ketemu, baru bisa memilih platform vaksin apa yang akan dibuat dari antigen tersebut. Vaksin tersebut bisa dibuat melalui bermacam-macam teknologi tentunya," ungkapnya.

Nah, vaksin COVID-19 di Indonesia menggunakan vaksin buatan Sinovac. Vaksin Sinovac ini dibuat dengan metode inactivated virus, yakni virus yang tidak berdaya tapi bisa merangsang antibodi dalam tubuh.

Pembuatan vaksin dengan metode inactived virus sudah dilakukan sejak dulu dan teruji hasilnya.

dr. Elizabeth Jane Soepardi MPH, Pakar imunisasi, menyatakan vaksin dengan metode inactived virus yang digunakan sejak lama adalah vaksin polio suntik dan influenza.

"Indonesia sudah sejak tahun 1970an berpengalaman menyelenggarakan imunisasi pada anak, melalui Program Imunisasi Nasional, dan sudah berpengalaman melaksanakan program imunisasi masal, seperti sekarang. Indonesia juga sudah terbiasa menggunakan vaksin dengan metode sejenis dan telah terbukti menyelamatkan jutaan masyarakat Indonesia. Beberapa contoh jenis vaksin yang menggunakan metode seperti ini dan sudah puluhan tahun dipergunakan di Indonesia adalah vaksin polio suntik dan influenza," kata dr. Elizabeth.

Vaksin Sinovac sendiri disimpan di lemari es yang mampu menjaga suhu 2-8 derajat celcius.

Meski vaksin Sinovac sudah tersedia, namun masyarakat diminta tidak lengah di tengah pandemi COVID-19.

Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, DrPH, Guru  Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menjelaskan dengan analogi start with low hanging fruit

"Kalau kita ambil makanan, ambil yang sudah dekat, jangan yang jauh-jauh. Jadi apa yang kita punya, kita punya Sinovac, lakukan dengan Sinovac. Tapi jangan kemudian lengah, yang lain juga boleh disiapkan," tegasnya.

Untuk Urbanreaders ketahui, Indonesia tidak hanya menggunakan vaksin produksi Sinovac saja untuk menangani wabah virus corona.

Pemerintah juga sudah sepakat dengan produsen vaksin lainnya seperti Astra Zeneca, Novavax, Moderna, dan Pfizer BioNTech untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi COVID-19 di Indonesia guna  mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait