URnews

Vaksin Sinovac Tunggu Izin Edar BPOM, Diprioritaskan buat Tenaga Kesehatan

Eronika Dwi, Selasa, 8 Desember 2020 12.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Vaksin Sinovac Tunggu Izin Edar BPOM, Diprioritaskan buat Tenaga Kesehatan
Image: Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. (Foto: YouTube Kemkominfo TV)

Jakarta - Sebanyak 1,2 juta vaksin buatan Sinovac dari Cina telah tiba Indonesia, tepatnya di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Minggu (6/12/2020) malam dan diterima oleh PT Bio Farma (Persero).

Dengan datangnya vaksin, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pihak yang pertama akan dapat adalah tenaga kesehatan.

"Diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Adanya vaksin ini bisa memberikan keamanan dan perlindungan bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19," kata Honesti Basyir dalam konferensi pers virtual 'Perencanaan Distribusi dan Quality Control Vaksin COVID-19', Selasa (8/12/2020) pagi tadi.

Honesti Basyir mengatakan, pemberian vaksin akan mulai dilakukan setelah mendapatkan izin darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lebih lanjut, Honesti Basyir mengungkap, pemerintah melalui Bio Farma akan melakukan pengadaan 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac termasuk 1,2 juta yang telah datang pada pada Minggu (6/12/2020) kemarin.

Sebanyak 1,2 juta vaksin kemasan single dose ini adalah vaksin siap suntik, yang mana 568 vial akan dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu oleh Bio Farma dan BPOM.
 
"Total vaksin yang diterima adalah 1.200.568 vial (kemasan). Yang mana 568 vial dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu oleh Bio Farma maupun di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," jelas Honesti Basyir.

Pada akhir Desember 2020 atau paling lambat awal Januari 2021, Bio Farma akan kembali mendatangkan 1,8 juta dosis dari total 3 juta vaksin siap suntik buatan Sinovac.

Selain vaksin siap suntik, Bio Farma juga akan mendatangkan 45 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk).

Pada tahap pertama vaksin bulk, Bio Farma akan mendatangkan 15 juta dosis. Sementara sisanya, akan datang di awal Januari 2021.

Honesti Basyir mengatakan, distribusi vaksin harus memenuhi good distribution practices (GDP) sehingga vaksin yang dikirim dari Bio Farma ke klinik atau fasilitas kesehatan lainnya memperhatikan sistem rantai dingin untuk menjamin kualitas vaksin tetap terjaga.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait