URtech

Video Korea Roemit tentang Pembuangan Jenazah ABK Trending #1 di Indonesia

Anita F Nasution , Kamis, 7 Mei 2020 13.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Video Korea Roemit tentang Pembuangan Jenazah ABK Trending #1 di Indonesia
Image: Youtube/korea roemit

Jakarta - Salah satu akun YouTube bernama Korea Roemit membahas tentang kasus pembuangan 3 jenazah ABK kapal Cina di laut lepas.

Bahkan, video yang dibagikan Youtuber yang kerap disapa Hansol tersebut menjadi video #1 on trending di Indonesia.

Lewat video tersebut, Hansol tersebut menyebutkan bahwa video pembuangan jenazah ABK Indonesia ini telah menjadi video trending di Korea Selatan pada 6 Mei 2020.

Berita pembuangan jenazah ABK tersebut disebutkan Hansol diberitakan oleh salah satu media Korea Selatan MBC.

Dari pemberitaan MBC disebutkan bahwa telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia kepada ABK asal Indonesia di perkapalan Cina.

Pihak media MBC berhasil mendapatkan informasi tersebut dari laporan ABK Indonesia yang saat itu tengah berlabuh di pelabuhan Busan.

Lewat video tersebut Hansol menceritakan bahwa pada awalnya pihak MBC tidak dapat mempercayai laporan para ABK asal Indonesia yang menunjukkan bukti video pembuangan jenazah di laut.

Namun sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kapal Cina tersebut telah berangkat.

Lewat video yang diberitakan pihak MBC tersebut tampak seorang mayat ABK asal Indonesia yang diketahui bernama Ari tengah dibuang ke laut.

Sebelum kasus ini, 2 ABK asal Indonesia lainnya bernama Al Fattah dan Sefri juga telah dibuang ke laut.

Kasus ini menjadi pelanggaran karena sebelumnya para ABK diketahui memiliki surat perjanjian dengan pihak kapal Cina tersebut.

Di mana para ABK asal Indonesia memiliki perjanjian kerja dimana salah satu perjanjiannya berisikan tentang pengembalian jenazah ABK ke negara asal apabila meninggal dunia ketika berlayar.

Selain itu, pada surat perjanjian tersebut menyebutkan adanya deposit asuransi jiwa sebesar US$ 10.000 atau sebesar Rp150 juta.

Dalam video tersebut juga tampak seorang ABK yang memberikan kesaksian bahwa lingkungan kerja di kapal sangat buruk.

Dimana para ABK asal Indonesia hanya diberikan air minum dari air laut yang telah disuling.

Hal tersebutlah yang diduga menjadi faktor yang membuat ABK asal Indonesia mengalami pembengkakan badan sebelum akhirnya meninggal dunia.

Selain itu, kesaksian ABK Indonesia itu juga menyebutkan adanya eksploitasi tenaga kerja dimana ABK harus bekerja selama 18 jam per harinya.

Bahkan ada 5 ABK yang telah bekerja selama 13 bulan di kapal tersebut hanya digaji sebesar US$ 120 atau Rp 1,7 juta.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait