URtech

Viral Aksi Seorang Ibu Bakar Atribut Arema FC: Nggak Usah Arema-aremaan!

Nivita Saldyni, Selasa, 4 Oktober 2022 13.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral Aksi Seorang Ibu Bakar Atribut Arema FC: Nggak Usah Arema-aremaan!
Image: Viral ibu bakar scarf arema malang (Foto: Tiktok @ali_dong1)

Jakarta - Pascatragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur sebuah video viral di TikTok menunjukkan aksi seorang ibu membakar atribut Arema FC berupa syal. Aksi itu dia lakukan sambil melarang anaknya jadi suporter klub sepak bola dengan julukan Singo Edan tersebut. 

"Le, anakku, sudah nggak usah Arema Arema-an. Bakar ini!" ujar seorang ibu dengan bahasa Jawa dalam video yang dibagikan akun TikTok @ali_dong1. 

"Sudah nggak usah main sepak bola lagi. Bakar! Nggak usah Arema Arema, gak usah main sepak bola. Buat apa?" imbuhnya sambil membakar scarf berwarna biru itu. 

Dalam video itu, pemilik akun juga membagikan tangkapan layar percakapan WhatsApp sebuah grup keluarga yang diduga milik ibu tersebut. Dalam grup itu, anggota atas nama Pak Masykhun dan Suci turut melarang salah satu anggota di grup itu untuk jadi suporter bola.

"Kebanyakan macam. Mau jadi bondet kah?" ujar Pak Masykhun dalam grup keluarga itu. 

"Sudah nggak usah lihat-lihat yang seperti itu lagi," timpal Suci.

"Orang lebih baik berpikir daripada grusah grusuh. Berpikirlah dahulu sebelum mengerjakan. Jangan melihat dirimu sendiri, tapi lihat juga keluargamu," sambung Pak Masykhun. 

Hingga berita ini ditulis, video itu sudah ditonton lebih dari 1,7 juta kali. Bahkan banyak netizen yang meninggalkan komentar dukungan atas aksi yang dilakukan ibu tersebut loh. 

"Benar sekali bu, saya dukung," komentar salah seorang netizen. 

"Sudah benar ini bu, semoga sehat semua sekeluarga," kata netizen lain. 

"Orang tua semua pemuda para suporter pastinya melakukan ini karena masih sayang dgn keluarganya," pungkas lainnya. 

Sebelumnya, kekalahan Arema FC dalam pertandingan lawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) berujung ricuh antara suporter dan aparat keamanan gabungan. Banyaknya suporter yang turun ke lapangan usai pertandingan membuat aparat keamanan berusaha memukul mundur massa, salah satunya dengan gas air mata ke lapangan juga tribun. 

Hal itu membuat ribuan penonton dalam stadion panik dan berebut keluar. Akibatnya, ratusan suporter kehilangan nyawa. Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyebut korban meninggal dunia berjumlah 131 orang per Selasa (4/10/2022) pagi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait