URnews

Viral Cerita Orang Tua Meninggal karena COVID-19, Jenazah Dibungkus Plastik 

Griska Laras, Selasa, 24 Maret 2020 14.35 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral Cerita Orang Tua Meninggal karena COVID-19, Jenazah Dibungkus Plastik 
Image: istimewa

Jakarta - Cerita tentang proses pemakaman korban virus COVID-19 viral belakangan ini. Kisah ini dibagikan oleh seorang warga Jakarta, Eva Rahmi Salama. Kedua orang tua Eva meninggal dalam waktu yang berdekatan akibat virus COVID-19.

Eva menceritakan kesedihan ditinggal pergi ibunya melalui akun Instagramnya. Ia juga merasa sangat sedih karena prosesi pemakaman ibunya tidak boleh dihadiri siapa pun kecuali anak-anaknya. Tapi, ia mengerti kalau hal itu dilakukan demi kebaikan banyak orang.

"Mama tersayang, izinkan kami bertiga melepas kepergianmu. Ya, hanya kami bertiga, tanpa teman, sodara, tetangga ataupun rekan kerja. Sedih yang teramat sangat tidak bisa menghadirkan mereka di sini untuk melepas kepergianmu. Tapi ini demi kebaikan mereka. Mama sudah tenang sekarang tanpa peralatan medis di tubuh mama. Tak terbayangkan penderitaan mama kemarin berjuang sendirian melawan virus jahanam," tulisnya Jumat (20/3/2020) lalu.

Selang dua hari kemudian, ayah Eva yang juga terinfeksi COVID-19 meninggal dunia.

Kehilangan kedua orang tua di waktu yang berdekatan membuat Eva merasa sangat kehilangan. Ia juga berharap semoga orang lain tidak mengalami hal serupa.

"Mamaku meninggal hari Kamis, papa aku menyusul Sabtu sore. Nggak terbayangkan keluarga sendiri tiba-tiba meninggal secara bersamaan. Semoga kejadian ini nggak terjadi pada siapun," ceritanya.

Eva juga menceritakan kalau proses pemakaman kedua orang tuanya dilakukan secara ketat oleh tim medis dari rumah sakit rujukan. Tim medis awalnya memandikan jenazah orang tuanya dengan alat pelindung diri lengkap dan sarung tangan.  Jenazah yang sudah dimandikan lalu dikafankan dan dibungkus plastik. Setelah itu, jenazah akan dimasukkan ke dalam peti yang akan dibungkus lagi dengan plastik.

Tak cukup sampai di situ, Eva dan kedua saudaranya juga tak boleh berada di dalam ambulance saat mengantar jenazah orang tuanya ke tempat pemakaman.

"Perlakuan terhadap jenazah orang yang terinfeksi COVID-19 lebih ketat, pertama dimandiin, dikafani, setelah itu diplastikin. Setelah itu dimasukin ke dalam peti dan diplastikin lagi. Kami juga nggak boleh satu ambulance sama jenazah," ungkapnya.

Menanggapi cerita itu, Menteri Agama Fachrul Razi membenarkan kalau jenzah pasien positif COVID-19 akan diurus tim medis rumah sakit rujukan yang resmi ditunjuk pemerintah.  Tim medis yang bertugas dibekali dengan alat pelindung diri (APD) lengkap dan cairan disinfektan.

"Petugas pemakaman harus memakai alat pelindung diri (APD), alat dimusnahkan selesai pemakaman," kata Fachrul Razi seperti dikutip dari situs Kementerian Agama.

Fachrul Razi juga mengatakan kalau prosesi pemakaman jenazah Muslim akan dilakukan sesuai syariah tapi tetap disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit rujukan.

"Untuk jenazah muslim/muslimah, pengurusan jenazah tetap memperhatikan ketentuan syariah Islam yang sudah disesuaikan dengan tata-cara sesuai petunjuk rumah sakit rujukan," katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait