URnews

Viral! Harimau Adang Alat Berat di Pasaman Barat, Ini Kata BKSDA

Nivita Saldyni, Rabu, 19 Januari 2022 16.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral! Harimau Adang Alat Berat di Pasaman Barat, Ini Kata BKSDA
Image: Penampakan harimau Sumatera saat muncul di dekat pekerja kebun di Jorong Situak. (Tangkapan layar Instagram @infopasbar_)

Pasaman Barat - Sebuah video yang menunjukkan aksi seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) mengadang alat berat jenis excavator tengah viral di internet beberapa hari terakhir. Merespons kejadian tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) telah melakukan penanganan.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar Ade Putra mengatakan bahwa konflik manusia dengan satwa ini terjadi di perkebunan kelapa sawit bekas lahan plasma PT Pasaman Marama Sejahtera (PMS) yang sudah beralih kepemilikan di Jorong Situak, Nagari Situak Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang. Seperti dalam video yang beredar, satwa tersebut sempat mendekati operator dan kenek yang tengah melakukan pembukaan jalan di kebun kelapa sawit tersebut.

"Setelah mengetahui, BKSDA Sumbar menurunkan tim dari Resor Agam dan Resor Pasaman untuk verifikasi, identifikasi lapangan dan wawancara dengan dua pekerja itu. Dari hasil verifikasi, lokasi kemunculan satwa berada di perkebunan kelapa sawit bekas Plasma PT. Pasaman Marama Sejahtera (PMS) yang telah beralih kepemilikan di Jorong Situak, Nagari Situak Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Pasaman Barat," kata Ade seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (19/1/2022).

"Lokasi ini berada sekitar dua kilometer dari kawasan hutan lindung yang merupakan landscape Danau Laut Tinggal," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa satwa yang dilindungi itu muncul dekat alat berat yang sedang bekerja melakukan perbaikan jalan kebun. Kemudian satwa tersebut bertemu dengan para pekerja.

"Kami memasang kamera jebak untuk memonitor keberadaan satwa," kata Ade.

Selain kemunculan harimau yang viral itu, pada waktu yang sama BKSDA Sumbar juga menangani konflik manusia dengan jenis satwa yang sama pada lokasi berbeda. Lokasi kedua itu berada di PT Bakrie Pasaman Plantations di Nagari Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aur.

"Setelah mendapatkan laporan dari manajemen perusahaan itu, tim BKSDA Sumbar ke lokasi munculnya satwa ini bersama dengan karyawan perusahaan itu," kata Ade.

"Lokasi munculnya harimau ini dengan jarak sekitar 14 kilometer dari landscape Danau Laut Tinggal. Konflik pertama dengan kedua dengan jarak 16 kilometer," jelasnya lebih lanjut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait