URnews

Viral! Orang Tua Didepak dari Grup Kelas Usai Anggap Guru Otoriter

Dyta Nabilah, Jumat, 6 Agustus 2021 13.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral! Orang Tua Didepak dari Grup Kelas Usai Anggap Guru Otoriter
Image: Seorang Ayah Protes Guru yang Anti Kritik (Unsplash/KellySikkema)

Jakarta - Seorang pria yang menyebut dirinya, Bang Anung, mengungkap kekesalannya lantaran sikap guru putranya yang dianggap otoriter pada Rabu (4/8/2021). Hal itu diungkap Bang Anung melalui akun Twitternya, @nung_306. Ia bercerita bahwa sang istri dikeluarkan dari grup WhatsApp kelas usai protes mengenai tugas.

Kala itu, istrinya memberikan masukan untuk guru yang memberikan tugas harian cukup banyak. Sehingga anaknya harus mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) sampai lima lembar, ditambah lagi dengan tugas dari buku paket.

Hal ini membuat istrinya cukup kewalahan. Apalagi, guru tersebut tidak pernah memberikan materi melalui konferensi video, seperti Zoom atau Google Meet. Anak murid hanya diberikan tugas melalui grup kelas saja.

"Mengingat kemampuan kita orang tua yang gak punya basic mengajar, ditambah kesibukkan kita juga untuk bertahan hidup, dapat dipastikan kami gak selalu bisa mendampingi putra-putri kami untuk menjawab tugas-tugasnya. Sementara Sang Guru hanya melempar tugas-tugas via WAG tanpa ada penjelasan materinya," tulis Bang Anung di Twitter, dikutip, Jumat (6/8/2021).

Tanpa memberi solusi, guru tersebut mengeluarkan istrinya dari grup. Otomatis putranya tidak bisa mengikuti pelajaran apapun dan tak mendapat informasi. Mendapat perlakuan seperti ini, @nung_306 pun bertanya pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

"Gue mau bertanya pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, apa sikap ini bisa dibenarkan? Saat kita dikeluarkan dari WAG kelas, otomatis anak gue gak bisa lagi mengikuti pelajaran apapun & putus semua informasi dari sekolahnya, apakah artinya anak gue dengan ini juga otomatis dikeluarkan dari sekolah?" protesnya.

Bang Anung juga mengunggah bukti percakapan di grup WhatsApp kelas supaya menjadi pertimbangan apakah ada yang salah dari perkataan istrinya. Tujuannya membagikan cerita ini untuk menjadi perhatian Dinas Pendidikan, menjadi pelajaran orang tua agar tak menerima sikap semena-mena oknum guru, serta untuk diskusi antar orang tua saja.

"Untuk bahan pertimbangan teman-teman apakah ada kata-kata yang salah dari apa yang disampaikan bini gue?" tanya Bang Anung.

1628230249-SS.jpgSumber: Percakapan Sang Guru dan Istri (Twitter/nung_306)

Ternyata, banyak juga orang tua ataupun keluarga yang mengalami kejadian serupa. Mereka menyayangkan sikap guru yang tidak bisa dikritik dan berujung nilai muridnya menjadi jelek.

"Kemaren adek saya dapet guru yang selalu kasih tugas banyak tapi gak bisa dikasih masukan apalagi kritik. Tugas udah semua, masih dibilang kurang. Ditanya apaan yang kurang, malah disuruh baca lagi soalnya. Pernah tahun sebelumnya ada ortu protes, eh nilai anaknya jelek jadinya," komentar seorang netizen.

Selain itu, ada juga yang keponakannya masih diberi tugas padahal hari Minggu. Tugasnya pun harus tetap dikirimkan walaupun sudah jam 12 malam.

"Ini sama persis kaya kakak iparku, anaknya baru naik kelas 5. Pas masih kelas 4 tugas begitu banyak sampe hari Minggu pun masih dikasih tugas, loh bukannya Minggu hari libur? sedangkan tugas yang diberikan harus tetap dikirim walau jam 12 malam sekalipun," kata netizen lain.

Setelah ceritanya viral, tepatnya sehari kemudian, Bang Anung dan istrinya mendapat respons positif dari kepala sekolah untuk menindaklanjuti. Hari Senin depan, akan ada diskusi dengan guru tersebut untuk menemukan titik terang.

"Pihak sekolah akan menindaklanjuti laporan kami kemarin, dan hari Senin akan dibicarakan dengan guru tersebut," ungkapnya.    

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait