Viral! Sosok Perusak CCTV saat Unjuk Rasa di Gedung Grahadi Surabaya
Surabaya - Sebuah video aksi perusakan kamera CCTV saat unjuk rasa penolakan Omnibus Law di Surabaya, viral di media sosial. Bahkan wajah pelaku pun tertangkap kamera dan kini tersebar luas.
Dilansir dari akun Instagram @aslisuroboyo, pelaku tertangkap kamera sedang naik dan mencoba merusak kamera CCTV pada saat aksi berlangsung, Kamis (8/10/2020) sore.
"Wes angel... angel tuturanmu. Sek teko sisa-sisa aksi 8 Oktober 2020. Beredar viral video salah siji oknum seng ngerusak cctv sekitar Grahadi, nang video raine pelaku sempet kerekam pisan," tulis akun @aslisuroboyo di kolom keterangan, seperti dilihat Urbanasia, Minggu (11/10/2020).
Untuk Urbanreaders ketahui, kamera CCTV di Kota Surabaya bukan kamera pemantau biasa loh. Seluruh kamera CCTV di Kota Pahlawan telah dilengkapi fitur face recognition yang mampu mendeteksi dan mengenali wajah yang terhubung dengan data Dispendukcapil.
Jadi mungkin netizen nggak akan kaget kalau dalam waktu dekat pelaku bakal terlacak keberadaannya.
Namun aksi pria bermasker itu tampaknya berhasil mengundang respons beragam dari netizen. Salah satunya, banyak nih yang meminta agar pihak berwenang segera menangkap pria tersebut.
"Ciduk wess gak kesuween ringkes ae," komentar salah satu netizen.
"Ciduk nanti paling nangis ? cctv salah opo kok dirusak," balas lainnya.
Eits tapi gak sedikit juga nih yang dibuat kehabisan kata sama tingkah laku pemuda satu ini.
"Padahal wes diberoki arek2 'Ojok lurrr, gak onok hubungane ambek bu Risma,' akhire tugel dan akeh seng tepuk tangan ," kata seorang netizen.
"Maaaakk, anakmu mlebu TV... Eh, CCTV Mak ," komentar lainnya.
"Siap2 d coret teko kk warga Suroboyo koyok e arek iki ," komentar netizen lain.
Sebelumnya, video ini diposting oleh akun TikTok @pidijahad. Dalam postingan tersebut, Gedung Negara Grahadi tampak menjadi latar. Artinya, aksi dilakukan di sekitar Taman Apsari, atau depan Gedung Negara Grahadi.
Namun dari informasi yang Urbanasia dapatkan, pelaku belum tertangkap. Hingga saat ini, pihak kepolisian setempat bersama Pemkot Kota Surabaya masih terus berkoordinasi untuk mengidentifikasi pelaku.