URtainment

Viral Tas dari Tulang Manusia Buatan Desainer Indonesia, Ini Tanggapan IFC

Anisa Kurniasih, Rabu, 15 April 2020 09.56 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral Tas dari Tulang Manusia Buatan Desainer Indonesia, Ini Tanggapan IFC
Image: Tas yang disebut berbahan dasar tulang belakang manusia (@byarnoldputra/Instagram)

Jakarta - Baru-baru ini sebuah media asing menyoroti kiprah desainer Indonesia, Arnold Putra.

Dalam sebuah laporannya, Insider mempublikasikan tulisan tentang desainer Indonesia Arnold Putra yang disebut menjual tas tangan dari tulang belakang manusia.

"Seorang perancang busana Indonesia menjual tas tangan yang terbuat dari lidah buaya dan tulang punggung manusia yang "bersumber etis", yang katanya berasal dari surplus medis di Kanada," tulis Insider, Senin, (13/4/2020).

Tas tangan karya Arnold tersebut bergaya keranjang, dengan pegangan terbentuk dari apa yang tampaknya menjadi satu sumsum tulang belakang manusia. Harga satu tas tangan tersebut dibanderol senilai 5.000 dolar AS atau Rp 78 juta, yang pertama kali dijual pada 2016.

Viralnya tas tersebut pun akhirnya mendapat tanggapan dari desainer Ali Charisma, Pendiri dan ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC).

Ali mengatakan viralnya tas tersebut lebih baik tidak perlu direspon lebih lanjut. Sebab menurutnya, hal ini hanya akan menaikkan pamor dari Arnold terlepas benar atau tidaknya klaim tulang manusia tersebut.

"Kalau itu benar, sudah pasti melanggar hukum. Jadi menurut saya tidak perlu dibahas juga kalau itu benar tulang manusia, karena komentar kita baik buruk maupun bagus hanya akan menaikkan pamornya dia," ungkap Ali seperti dikutip Antara, Rabu (15/4/2020).

"Tapi saya kurang setuju juga kalau itu benar, itu kemanusiaannya enggak ada, itu keji," lanjutnya.

Secara estetika, karya Arnold dinilai Ali cukup original. Hanya saja, apakah tas tersebut merupakan asli buatannya atau tidak belum bisa dibuktikan, apalagi tempat asalnya tidak diketahui.

"Lumayan original kayak Rick Owen lah tapi kalau Rick Owen based-nya jelas kalau ini kayak suatu kebetulan. Saya tidak yakin apa benar-benar dia yang buat atau bagaimana. Karena kalau aku lihat belum ketahuan based-nya dari mana ini anak," jelas Ali.

"Kalau ngomongin jeleknya, ya bisa aja dia beli dari mana terus dipost, bisa jadi itu tulang kambing atau apa, tapi dia bilang seperti itu," lanjutnya.

Sementara itu, Ali juga belum pernah mendengar nama Arnold Putra sebagai seorang perancang busana di Indonesia.

"Aku selidiki backgroundnya di Instagram pribadi dia traveler, kalau yang Instagram officialnya itu baru banget, dia juga ngepost nya baru beberapa produk dan produknya juga enggak nyambung atau enggak satu konsep atau kurang matang," ujar Ali.

Ali juga menambahkan, tas tersebut bisa dibilang cukup  bentukannya.

"Tapi kalau dibilang tulang manusia, saya hilang rispeknya. Ya semoga aja saya salah," lanjut Ali.

Viralnya tas tersebut juga berawal dari unggahan  seorang mahasiswa dan kurator berusia 19 bernama Maxim pada tanggal 23 Maret.

Ia mengunggah hasil tangkapan layar dari akun @byarnoldputra ke akun Twitter-nya @wqbisabi. Dari sana, kabar ini mulai dibagikan secara luas, sering disertai dengan beragam kecaman dan kemarahan.

Akhirnya banyak netizen yang 'mampir' ke Instagram Arnold Putra dengan pertanyaan tentang dari mana bahan-bahan itu berasal.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Alligator tongue basket bag. Handle made of an entire child's spine who had osteoporosis Collection: Amitayus Made in los angeles

A post shared by @ byarnoldputra on

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait