URnews

Viral Tiga Pelajar SD Seberangi Sungai Pakai ‘Flying Fox’ Keranjang, Ini Faktanya

Itha Prabandhani, Minggu, 13 Juni 2021 11.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral Tiga Pelajar SD Seberangi Sungai Pakai ‘Flying Fox’ Keranjang, Ini Faktanya
Image: Video viral tiga bocah SD menyebrang sungai dengan keranjang untuk bersekolah. (Tangkapan layar Instagram @kabarnegri)

Jakarta - Media sosial dihebohkan dengan video tiga bocah berseragam merah putih yang bergelantungan di sebuah keranjang untuk menyeberangi sungai. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Kuntu Darussalam, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (10/6/20210).

Awalnya, akun @pkucity mengunggah video tiga bocah yang bergelantungan di atas sungai menggunakan keranjang rotan, ala bermain flying fox. Mereka menarik keranjang yang terikat tali, lalu meluncur ke seberang sungai dengan bergelantungan di sisi keranjang. Aksi mereka memang sangat berisiko dan bikin hati deg-degan saat melihatnya.

“Kabarnya video ini berlokasi di Desa Kuntu Darussalam, Kampar Kiri, Kampar, Riau. Adakah kalian yang berasal dari daerah sana? Kira2 bagaimana informasi yang sebenarnya?” tulis @pkucity Jumat (11/6/2021).

Tak lama setelah diunggah, video tersebut langsung mendapatkan berbagai komentar dari netizen. Kebanyakan, komentar tersebut langsung menyalahkan pemerintah daerah maupun para pejabat, atas kurangnya infrastruktur di daerah perkebunan kelapa sawit tersebut.

Namun, benarkah faktanya demikian?

Melalui akun Tik Toknya, @iwelcimewew mengunggah fakta-fakta seputar unggahan yang sempat trending di media sosial tersebut.

Pertama, keranjang yang digunakan untuk bergelantungan adalah keranjang untuk membawa kelapa sawit yang dipanen. Alat tersebut dibuat untuk memudahkan pengangkutan kelapa sawit saat menyeberangi sungai.  

Kedua, sungai yang diketahui bernama sungai Siantan tersebut, terletak di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Sungai tersebut memiliki jembatan penyeberangan yang dapat digunakan secara baik.

Ketiga, bocah-bocah yang terlihat menyeberangi sungai tersebut, ternyata melakukan aksinya sesudah pulang sekolah. Mereka bergelantungan di keranjang tersebut untuk bermain-main saja, bukan sebagai sarana transportasi menyeberangi sungai setiap kali berangkat ke sekolah.

Terkait hal tersebut, perangkat desa setempat juga telah memberikan penjelasan. Melalui unggahan akun @lambe_turah, perangkat desa setempat telah meninjau langsung ke lokasi tersebut dan menelusuri fakta-faktanya.

Menurut Camat Kampar Kiri, Marjanis, lokasi tersebut berada di areal kebun kelapa sawit. Keranjang yang digunakan anak-anak tersebut merupakan alat yang digunakan untuk menyeberangkan buah sawit hasil panen.

Menurutnya, tidak jauh dari tempat tinggal mereka sebenarnya terdapat jembatan untuk menyeberang. Namun, karena lokasi jembatan cukup jauh dan harus memutar, akhirnya mereka menggunakan keranjang itu agar bisa sampai ke rumah lebih cepat.

“Kami ingin menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh anak-anak tersebut sangat membahayakan,” ucap Marjanis.

“Anak-anak tersebut tidak sedang berangkat sekolah. Anak-anak tersebut sudah pulang sekolah tapi masih berpakaian seragam sekolah dan mereka bermain-main,” sambungnya.

Lebih lanjut, perangkat desa setempat juga menjelaskan bahwa lokasinya adalah berada di kebun milik pribadi. Ketiga bocah tersebut adalah anak-anak dari pekerja kebun kelapa sawit dan sangat familiar dengan area di sekitar sungai Siantan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait