URtrending

Viral Video Kerumunan Cuek Nyanyi Bareng di Tengah Tragedi Halloween Itaewon

Itha Prabandhani, Minggu, 30 Oktober 2022 11.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral Video Kerumunan Cuek Nyanyi Bareng di Tengah Tragedi Halloween Itaewon
Image: Kerumunan bernyanyi di tengah tragedi halloween Itaewon, Korea Selatan. (Twitter/ @shekwf)

Jakarta - Pesta Halloween yang digelar di Itaewon, Korea Selatan berubah menjadi tragedi yang mengenaskan. Dikabarkan, sekitar 149 orang meninggal dunia dan 150 orang lainnya mengalami luka-luka. Kebanyakan korban adalah wanita berusia 20-an.

Namun, di sela-sela pesta horor tersebut, sejumlah orang justru terlihat cuek dan acuh tak acuh, meski korban berjatuhan dan petugas medis berusaha menyelamatkan para korban. Hal itu terlihat dari sebuah video diunggah oleh akun @shekwf melalui media sosial Twitter.

Dari video tersebut, tampak ratusan orang yang berdesakan asyik menyanyi dan menari mengikuti alunan musik yang terdengar cukup keras. Di sisi lain, tampak ambulans berdatangan untuk mengevakuasi para korban.

Pengunjung tersebut tampak tetap menari dan bergembira, meski di ruas jalan yang sama, ratusan orang tengah meregang nyawa.

“Wow, orang-orang melakukan ini (menari dan menyanyi) di depan ambulans. Aku nggak mau hidup di negara yang sama dengan mereka,” tulis akun tersebut dalam bahasa Korea, mengutip Koreaboo, Minggu (30/10/2022).

Selain tetap bergoyang seiring musik, para pengunjung juga tampak mengabadikan peristiwa tersebut dengan ponsel mereka.

“Kalian mabuk dan pikiran kalian nggak waras,” ucap salah seorang netizen menanggapi video tersebut.

“Mereka terlihat seperti cacing,” kata netizen yang lain.

Hingga Minggu (30/10/2022) sekira pukul 10.00 pagi, video pendek tersebut telah ditonton lebih dari 4 juta kali.

Sebelumnya, insiden yang merenggut nyawa tersebut bermula ketika ratusan orang memasuki kawasan Itaewon menggunakan berbagai kostum halloween. Kejadian nahas tersebut terjadi di gang kecil, tak jauh dari Hotel Hamilton, yang sebenarnya hanya bisa digunakan untuk lalu lintas satu mobil.

Awalnya, hanya 50 orang yang menunjukkan tanda-tanda sesak napas dan henti jantung karena berdesakan. Lama kelamaan, beberapa orang yang sudah berada di atas terjatuh dan menimpa warga yang berada di posisi lebih rendah.

Mulai dari saat itulah, korban terus bertambah hingga pemerintah setempat langsung mengerahkan 142 ambulans untuk mengevakuasi korban. Karena banyaknya orang, tim medis sempat mengaku kesulitan menangani korban yang terus berjatuhan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait