Viral Video Yusuf Mansur Marah, Ngaku Butuh Rp 1 Triliun untuk PayTren

Jakarta - Beredar di media sosial video Ustad Yusuf Mansur marah-marah soal membutuhkan dana dalam jumlah besar untuk perusahaan miliknya, PayTren.

Dari unggahan video, terlihat Yusuf Mansur naik pitam karena bisnisnya digugat oleh berbagai pihak. Dia pun mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan PayTren.

"Katanya 'ah Mansur, ngomong saham saham saham saham, jangan saham, PayTren lo urusin'. Emang kita ngurusin saham itu lagi ngurusin ape?!" kata Yusuf Mansur dalam video yang beredar dikutip Urbanasia Jumat, (8/4/22).

"Emang kita masuk perusahaan sana, perusahaan sini, menyebut ini, menyebut itu, emang buat siapa? Yang saya lakukan buat PayTren!" lanjutnya dengan nada tinggi.

Sontak video marah-marah tersebut pun menjadi viral di media sosial. Nama Yusuf Mansur kini menduduki trending nomor satu di Twitter.

Lebih lanjut, Yusuf Mansur mengaku membutuhkan uang Rp 1 triliun untuk keluar dari masalah tersebut. Menurutnya, dia bisa saja menerima bantuan dana patungan dari berbagai pihak, tapi ia takut hal itu akan jadi masalah baru baginya.

"Bisa saya ngajak ngomong anda semua, saya butuh duit 1 triliun buat gedein PayTren, bisa? Mau anda patungan? Kalau pun mau dan saya terima duit anda, maka saya akan makin bermasalah hari ini," ujarnya.

Meski mengalami kesulitan dana, Yusuf Mansur mengaku tidak akan menyerah dan akan melakukan cara apapun untuk keluar dari masalahnya.

"Maka itulah saya ngamen, saya ngasong, demi siapa? Demi anda semua, demi satu nama, PayTren!" kata Yusuf Mansur berapi-api.

Sebagai informasi, PayTren adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi syariah, dan Yusuf Mansur adalah komisaris utamanya. Meski demikian, sejumlah pihak melayangkan gugatan kepada Yusuf Mansur terkait dugaan wanprestasi.

Nilai gugatan yang tercatat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) untuk Yusuf Mansur mencapai Rp 98,7 triliun. Sedangkan, 12 orang lainnya menggugat Yusuf Mansur dengan nilai gugatan mencapai Rp 785 juta di Pengadilan Negeri Tangerang.