URnews

Viral Warga di Malang Ngaku Alami Kebutaan Usai Vaksin COVID-19

Shelly Lisdya, Kamis, 2 Desember 2021 08.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral Warga di Malang Ngaku Alami Kebutaan Usai Vaksin COVID-19
Image: Ilustrasi vaksinasi. (Dok: Alodokter)

Malang - Seorang warga di Malang, Jawa Timur mengaku buta usai mendapatkan vaksin COVID-19 jenis AstraZeneca.

Melalui Facebook, pengguna bernama Titik Andayani di grup Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang) membagikan cerita bahwa mata sang suami tidak dapat melihat pasca divaksin COVID-19.

“Suami saya buta setelah melakukan vaksinasi astrazeneca dosis pertama pada 3 September lalu," tulisnya dikutip Urbanasia, Kamis (2/12/2021).

Titik juga mengaku selama pengobatan berlangsung pihak Pemerintah Kota Malang tidak mendampingi. Kendati dia telah menghubungi wali kota beserta istrinya. 

"Alhamdulilah kesehatan mulai membaik sekarang, sudah mulai pulih kira-kira 70 persen. Tapi selama pengobatan berlangsung pemerintah kota tidak mempedulikan kami. Padahal saya sudah DM (pesan langsung) Pak Sutiaji (Wali Kota Malang) dan Ibu Widayati (istri Wali Kota) untuk meminta bantuan,” tambahnya.

“Semua hasil pemeriksaan normal tidak ada penyakit bawaan atau yang lainnya. Saya minta tolong kepada sahabat dan saudara Kota Malang untuk meng up dan meng share berita ini agar kami mendapatkan bantuan dari pemerintah. Karena sejak vaksin dan sampai sekarang suami saya masih belum bisa bekerja. Suami saya memiliki 2 orang anak yang pertama kelas 1 SD dan yang kedua umur 2 tahun. Sekali lagi mohon bantuan up dan share berita ini. Terimakasih,” tutupnya.

1638408380-viral-warga-malang.pngSumber: Curhatan Titik Andayani, warga Malang yang ngaku suaminya buta usia divaksin COVID-19. (Tangkapan Layar/Facebook)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menyebut jika kejadian itu benar terjadi. Dan Titik beserta suami merupakan warga Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang.

Hanya saja, Husnul belum dapat memastikan apakah yang dialami pasien itu karena efek vaksinasi dari AstraZeneca.

“Iya benar itu kasus lama sudah September lalu dan sudah ditindaklanjuti, sudah banyak kemajuannya. Belum bisa kami pastikan itu karena vaksin,” kata Husnul. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait