URstyle

Virus Corona Varian Kappa Muncul di Jakarta, Apa Itu?

Shelly Lisdya, Sabtu, 3 Juli 2021 09.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Virus Corona Varian Kappa Muncul di Jakarta, Apa Itu?
Image: Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Jakarta - Beberapa waktu belakangan ini, virus corona varian Kappa sudah ditemukan di Jakarta.

Bahkan, organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan virus ini sebagai variant of concern (VoC). Dalam laman resmi WHO, varian Alpha, Gamma, Beta dan Delta juga masuk dalam VoC. 

Varian ini ditemukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hingga saat ini masih ada satu kasus. Varian ini berhasil teridentifikasi setelah Dinas Kesehatan melakukan uji sampel terhadap 128 kasus varian baru.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan pemeriksaan sebanyak 987 sampel mutasi virus corona dan 70 sampel merupakan VoC.

Lalu apa itu varian Kappa?

Melansir dari laman news18, Jumat (2/7/2021) Kappa merupakan varian yang masuk dalam garis keturunan mutasi B.1.617 dan juga memunculkan varian Delta. 

B.1.617 telah ditemukan membawa lebih dari selusin mutasi yang dua di antaranya menonjol seperti E484Q dan L452R, itulah sebabnya varian ini juga disebut 'mutan ganda'. 

Namun saat berevolusi, B.1.617 bercabang menjadi garis keturunan baru. Salah satunya, B.1.617.2 disebut Delta dan merupakan varian paling umum saat ini di India. 

Garis keturunan lainnya, B.1.617.1, disebut Kappa dan ditetapkan sebagai VoI oleh WHO pada bulan April tahun ini, tetapi Kappa itu sendiri juga mengandung sub-garis keturunan, B.1.617.3.

Menurut WHO, VoI adalah salah satu yang telah diidentifikasi dan menyebabkan penularan komunitas/beberapa kasus/cluster COVID-19 atau telah terdeteksi di banyak negara. 

Kappa pertama kali terdeteksi di India dan lebih dari 3.500 dari hampir 30 ribu sampel kumulatif yang dikirimkan oleh negara ke inisiatif GISAID yang mengelola database global genom virus corona baru, adalah varian ini. 

Dalam 60 hari terakhir, varian Kappa telah mencapai tiga persen dari semua sampel yang dikirimkan oleh India. India, pada kenyataannya, memimpin tabel GISAID untuk pengiriman Kappa dan diikuti oleh Inggris, AS, Kanada dan lainnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait