URstyle

Waduh, 70 Persen Air Minum di Indonesia Tercemar Limbah Tinja

Fitri Nursaniyah, Jumat, 21 Oktober 2022 10.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Waduh, 70 Persen Air Minum di Indonesia Tercemar Limbah Tinja
Image: Ilustrasi air minum. (PEXELS/Lisa Fotios)

Jakarta - Kualitas air minum di Indonesia dinilai masih menyedihkan. Pasalnya, mayoritas sumber air minum rumah tangga tercemar kotoran manusia alias tinja.

Berdasarkan studi yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dari 25 ribu rumah tangga di 34 provinsi di Indonesia, 70 persen di antaranya tidak mendapatkan air minum bersih.  

"Agak menyedihkan, karena ternyata betul studinya dari Kemenkes yang dilakukan untuk mengukur kualitas air minum di Indonesia, di sekitar 25 ribu rumah tangga di indonesia di 34 provinsi menyatakan bahwa dari rumah tangga dari sampel tersebut, 70 persennya terindikasi ada pencemaran tinja," ucap Maraita Listyasari, WASH Specialist UNICEF Indonesia dalam konferensi pers Soklin Antiseptik Indonesia Sehat Berseri, Kamis (20/10/2022).

Hal demikian terjadi karena sistem pengelolaan limbah tinja di rumah tangga Indonesia banyak yang belum mumpuni. Meski 80 persen rumah di Indonesia sudah punya toilet, tapi hanya 7 persen yang limbah tinjanya diolah dengan baik.

Tercemarnya air minum dengan tinja menyebabkan risiko penyebaran penyakit kepada anggota keluarga.

"Ketika sanitasi tidak dikelola dengan aman, maka risiko pencemaran terhadap sumber air ini menjadi meningkat, dampaknya adalah terjadinya penyakit yang masuk ke dalam tubuh manusia akibat dari tinja tersebut," ucap Maraita.

Kondisi ini sebenarnya sudah disoroti UNICEF Indonesia sejak lama. Awal 2022, UNICEF menciptakan kampanye #DihantuiTai yang bertujuan memberikan pemahaman kepada keluarga-keluarga di Indonesia tentang sanitasi dan dampak pencemaran sumber air tinja terhadap kesehatan.

Dalam kampanye ini, tim ‘pemberantas tinja’ memiliki misi menyelamatkan wilayah-wilayah yang dihantui oleh tinja. UNICEF telah meluncurkan situs www.cekidot.org yang berisi kiat-kiat praktis bagi keluarga untuk memastikan keamanan tangki septik dan informasi kontak jasa pembersihan tangki.

Melansir laman UNICEF, Pemerintah saat ini juga sedang menyusun jalan percepatan akses ke sanitasi yang dikelola secara aman. Hal ini juga didukung oleh UNICEF.

"Sanitasi yang tidak dikelola dengan baik bisa melemahkan daya tahan tubuh anak-anak sehingga menimbulkan dampak yang permanen, bahkan kematian. Melalui kampanye ini, kami harap akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang mau lebih berperan dalam mengelola sanitasi rumah tangga demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak serta keluarga mereka," ucap perwakilan sementara UNICEF Robert Gass.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait