URtech

Wah, 3 Komunitas Asal Indonesia Terpilih Program Facebook Community Accelerator

Afid Ahman, Kamis, 16 Juli 2020 14.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wah, 3 Komunitas Asal Indonesia Terpilih Program Facebook Community Accelerator
Image: Ilustrasi Facebook. (Freepik)

Jakarta - Facebook baru saja mengumumkan komunitas yang terpilih dalam program Community Accelerator. Tiga komunitas dari Indonesia masuk di dalamnya, guys.

Community Accelerator adalah program dengan durasi enam bulan yang bertujuan untuk membekali komunitas dengan latihan, bimbingan, dan pendanaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan komunitas mereka.

Setelah registrasi program dibuka pada Maret 2020, 13 komunitas di Asia Pasifik telah dipilih. Tiga di antaranya berasal dari Indonesia, yakni komunitas MotherHope Indonesia, Indonesian Babywearers, dan Social Connect 

Grace Clapham, Kepala Community Partnerships untuk Facebook di Asia Pasifik mengatakan pihaknya menerima ratusan aplikasi dari empat negara di Asia Pasifik - Australia, Indonesia, Filipina, dan Thailand.

Mereka memilih komunitas-komunitas yang telah memberikan dampak dan perubahan positif, namun perlu bantuan untuk terus berkembang. 

"Kami sangat bersemangat untuk menyambut para pemimpin komunitas dengan berbagai latar belakang yang berbeda, dan sangat menantikan untuk bekerja dengan mereka untuk membantu mereka mencapai tujuannya dan menciptakan dampak yanglebih besar lagi bagi komunitas,” ujarnya. 

Salah satu partisipan asal Indonesia, Social Connect, diprakarsai oleh Sepri Andi pada tahun 2019. Komunitas ini memiliki misi untuk membangun akses yang terjangkau untuk kesehatan mental, dan menyediakan konsultasi dengan biaya kurang dari US$ 5 atau sekitar Rp 75ribu (kurs nilai Rp 15.000) per bulan.

Social Connect telah menjadi tempat yang ramah dimana para penyintas kesehatan mental berbagi cerita, mendaftar untuk kelas, berkonsultasi, dan menerima bantuan. 

Lebih dari 5.000 anggotanya telah berkontribusi melalui berbagai proyek, seperti menulis artikel, menyelenggarakan seminar online, menawarkan konsultasi,
dan membuat kelompok untuk membantu para penyintas kesehatan mental untuk pulih dan menjadi lebih baik.

Di tiga bulan pertama, pemimpin-pemimpin komunitas akan belajar dari para ahli dan pelatih untuk menciptakan kurikulum yang tepat untuk mengembangkan komunitas mereka. 

Lalu di tiga bulan berikutnya, mereka akan mengeksekusi rencana-rencana mereka dengan pendanaan dan dukungan berkelanjutan dari jaringan mereka, serta tim khusus dari program tersebut. 

Hadiah dengan total US$ 3 juta atau setara Rp 44 miliar akan diberikan kepada pemimpin komunitas yang terpilih, dan masing-masing menerima hingga US$ 30.000 atau setara Rp 440 juta.

Program ini akan ditutup dengan acara puncak dimana para pemimpin-pemimpin komunitas memaparkan tentang komunitas mereka kepada mitra-mitra eksternal.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait