URnews

Wah, Ada Layanan Bus Ramah Penyandang Disabilitas di Jawa Barat

Nunung Nasikhah, Rabu, 11 Maret 2020 10.43 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wah, Ada Layanan Bus Ramah Penyandang Disabilitas di Jawa Barat
Image: istimewa

Bandung - Masyarakat Jawa Barat patut berbahagia. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan layanan bus yang ramah penyandang disabilitas, warga lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak, guys.

Bus yang dilaunching pada Rabu (11/3/2020) ini hadir sebagai upaya menyediakan sarana transportasi yang nyaman bagi seluruh kalangan masyarakat.

Mengutip informasi dari Antara, layanan bus ramah penyandang disabilitas ini memiliki rute Dipatiukur-Jatinangor. Bus juga akan diuji coba selama satu bulan mendatang.

"Kami ingin agar angkutan umum ini menjadi pilihan utama masyarakat, maka bus seperti ini harus memiliki universal desain, yaitu nyaman untuk semua golongan, antara lain penyandang disabilitas, anak-anak, lansia, wanita hamil, dan lainnya," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil usai peluncuran uji coba bus di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Rabu (11/3/2020).

Rencananya, bus ini bakal tersedia di daerah perkotaan seperti Kota Depok, Kota Bogor, Cirebon, dan Bandung Raya.

Penganggaran dana untuk pengadaan bus ini, kata Ridwan Kamil, rencananya secara masif akan dilakukan pada 2021 dengan menggunakan dana dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota.

"Nanti kita anggarkan di tahun 2021 baik hibah dari Pemda Provinsi kepada daerah metropolitan, di antaranya Bandung Raya, Bogor, Depok, Bekasi, dan Cirebon. Nanti kombinasi anggarannya dari provinsi, kota, dan kita mintakan juga hibah dari pusat. Mungkin kita bisa membeli lima sampai 20 unit," tuturnya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut juga menyempatkan diri untuk menaiki bus tersebut sembari keliling Kota Bandung bersama warga dalam uji coba.

"Tadi saat kita tes ada masukan dari penyandang disabilitas ingin suara klaksonnya beda supaya mereka bisa membedakan antara bus yang standar dengan bus universal design ini," ceritanya.

Selain itu, ada juga masukan lain seperti pengeras suara dan running text di dalam bus untuk memudahkan penyandang disabilitas.

"Supaya saat bus akan berhenti para tunanetra bisa tahu bus berhenti di halte mana. Untuk tunarungu juga berharap ada running text (teks berjalan) supaya bisa tahu berhenti dimana dan mengetahui pengumuman penting," imbuh Kang Emil.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan uji coba akan dimulai sejak 11 Maret hingga 11 April 2020.

Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi untuk semua kalangan warga.

Selama uji coba nanti, pemerintah akan mengumpulkan data dan melihat respons masyarakat. Hasilnya kemudian akan menjadi acuan dalam menentukan kebijakan pelayanan transportasi umum.

"Selama uji coba bus melakukan perjalanan selama tiga rit dalam satu hari, titik pemberhentian sudah ditetapkan yang informasinya ada di pamflet dan running text di dalam bus," kata Hery.

Nah, rute Dipatiukur-Jatinangor dipilih karena paling sering digunakan oleh kalangan pelajar, warga lanjut usia dan penyandang difabel.

Salah seorang warga yang ikut mencoba bus ini, Aden Achmad mengakui bahwa bus semacam ini merupakan impian para penyandang disabilitas sejak dulu.

"Dari dulu cita-cita kami adalah mendapatkan hak pelayanan semua kaum disabilitas dalam hal transportasi," ujarnya.

Keberadaan bus semacam ini, menurutnya akan sangat menunjang aktivitas para penyandang difabilitas dalam bekerja, sekolah, dan berkegiatan lainnya.

Aden juga berharap lebih banyak lagi rute bus yang disediakan. Hal tersebut lebih memudahkan ketimbang menggunakan kendaraan pribadi yang harus dimodifikasi dan membutuhkan banyak biaya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait