URedu

Wah, Dosen UGM Inovasikan Daun Sirih Hijau Jadi Hand Sanitizer

Anisa Kurniasih, Senin, 16 Maret 2020 15.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wah, Dosen UGM Inovasikan Daun Sirih Hijau Jadi Hand Sanitizer
Image: Daun Sirih. (Ilustrasi/Pixabay)

Yogyakarta - Langkanya hand sanitizer di pasaran membuat produk tersebut dijual lebih tinggi, apalagi dengan merebaknya wabah virus corona yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat ya guys.

Namun, seorang dosen Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Ronny Martien justru terinspirasi untuk membuat hand sanitizer dari bahan lainnya loh.

Ronny rupanya berhasil membuat hand sanitizer spray nanopolimer berbahan herbal. Produk ini menjadi alternatif antiseptik yang belakangan langka di pasaran karena diburu banyak orang.

Mengutip dari situs resmi UGM, dalam pembuatan produk tersebut, Ronny menggunakan bahan baku yang digunakan dari daun sirih hijau, daun ini juga banyak digunakan sebagai obat tradisional dan menjadi kearifan lokal warisan nenek moyang.

Pengembangan produk yang dinamai Spray Nanopolimer Infusa Daun Sirih ini dilakukan Ronny sejak satu tahun belakangan ini guys.

Daun sirih hijau dipilih sebagai bahan baku karena memiliki aktivitas antibakteri yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Staphylococcus auerus dan Escherichia coli.  Selain itu, penggunaan antibiotik sintetik banyak menimbulkan resistensi bakteri sehingga diperlukan formulasi dari bahan alami seperti daun sirih hijau.

1584347280-hand-sanitizer.jpg

Image: Dok. UGM

Ronny mengatakan, hand sanitizer tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi nano. Formulasi dalam bentuk nanopartikel dilakukan karena daun sirih hijau memiliki kelarutan yang relatif rendah dalam air. Dengan formulasi nanopartikel mampu meningkatkan sistem penghantaran obat dan kestabilan zat aktif dalam infusa daun sirih.

Karakteritik formula memiliki ukuran partikel 246,9 nm dengan efiesiensi penjerapan sebesar 23,36 persen. Diameter zona hambat sediaan nanopolimer terhadap bakteri Staphylococcus auerus dan Escherichia coli sebesar 7,85 mm dan 9,61 mm.

“Sudah diuji di laboratorium aktivitasnya sebagai antibakteri. Hasilnya lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri daripada ekstrak yang tidak diformulasikan nanopartikel,” ungkapnya seperti dikutip dari situs UGM, Senin (16/3/2020).

Spray nanopolimer infusa daun sirih ini dibuat bebas alkohol dengan menformulasikan infusa daun sirih dengan kitosan. Hadirnya produk ini diharapkan dapat menjadi alternatif solusi dalam mengatasi kelangkaan dan mahalnya hand sanitizer di pasaran karena penyebaran virus corona.

“Harapannya produk spray nanopolimer infusa daun sirih ini bisa membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan dan mengatasi langkanya antiseptik di pasaran,” tutup dia.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait