URnews

Wamenhan di Young Engineer Fest 2020: 95% Bahan Baku Obat Masih Impor

Shelly Lisdya, Jumat, 18 Desember 2020 17.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wamenhan di Young Engineer Fest 2020: 95% Bahan Baku Obat Masih Impor
Image: Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono saat memaparkan materi di Young Engineer Fest 2020 Industri Pertahanan Dalam Negeri, Jumat (18/12/2020). (Screenshot Zoom/Urbanasia)

Jakarta - Dunia saat ini tengah dilanda bencana besar, yakni pandemi COVID-19. Bahkan, virus tak terlihat ini pun telah merubah tatanan kehidupan.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, jika saat pandemi ini Indonesia masih melakukan impor untuk beberapa bahan baku.

Seperti misalnya, obat-obatan yang masuk ke dalam industri farmasi yang juga masuk dalam fokus Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Trenggono menyebut jika obat-obatan tersebut masih impor hingga 95 persen.

"Obat-obatan itu hampir 95 persen impor, bahan baku sampai peralatan itu impor. Jadi sangat tergantung, sangat terasa saat pandemi ini, banyak yang terinfeksi kemudian masuk ke rumah sakit dan membutuhkan ventilator, sedangkan ventilator tidak ada sama sekali," ujarnya saat mengisi materi Young Engineer Fest 2020 bertema 'Industri Pertahanan Dalam Negeri', Jumat (18/12/2020).

Tak hanya itu, ketahanan pangan di Indonesia juga dinilai masih rendah, kendati perekonomian mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir. 

Trenggono menyebut, dari data Kementerian Pertanian, ketahanan pangan di Indonesia hanya dapat bertahan hingga 69 hari.

Sedangkan dari data US Departement of Agriculture (USDA) International Grains Council (IGC), ia menyebut produksi padi global pada 2019/2020 menurun 0,4 persen sampai 0,5 persen, dibandingkan dengan produksi pada 2018/2019.

"Di industri pertahanan, di pangan, apalagi negara tengah dilanda peperangan atau bencana berkepanjangan, dan kita tidak memiliki cadangan pangan. Karenan cadangan kita menurut data USDA adalah cuma 60 hari, sedangkan dari dari kementerian pertanian itu 69 hari. Dua bulan relatif, kalau misalnya bencananya panjang, seperti pandemi ini kemudian seluruh negara ini kita harus memikirkan strategi dan proteksi," tandasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait