URtech

Waspada! Spyware Buatan Italia Bisa Retas Android dan iPhone

Shinta Galih, Sabtu, 25 Juni 2022 15.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Waspada! Spyware Buatan Italia Bisa Retas Android dan iPhone
Image: Spyware alert (ilustrasi: Shutterstock)

Jakarta - Google mengeluarkan peringatan soal spyware buatan Italia yang digunakan untuk meretas ponsel Android dan iPhone di Negeri Pizza itu sendiri dan Kazakhstan.

Spyware ini dibuat oleh perusahaan bernama RCS Lab yang berbasis di Milan. RCS Lab mengklaim bekerja untuk beberapa klien yang merupakan lembaga penegak hukum di Eropa.

"Vendor (RCS Lab) ini mengizinkan penyebaran perangkat peretasan berbahaya dan mempersenjatai pemerintah yang tidak mampu mengembangkan teknologi ini di dalam negeri," ungkap Google, dalam sebuah laporannya.

RCS Lab mengembangkan perangkat untuk memata-matai pesan pribadi dan kontak pada perangkat yang diincar. Dalam situs mereka, RCS Lab menyatakan pengguna mereka adalah para penegak hukum Eropa.

Namun, Pemerintah Italia dan Kazakhstan belum memberikan pernyataan atas isu tersebut. Sementara itu, juru bicara Apple mengatakan sudah mencabut semua akun dan sertifikat yang berhubungan dengan peretasan tersebut. 

Google pun menyatakan sudah mengambil langkah untuk melindungi pengguna Android dan memperingatkannya soal ancaman spyware ke perangkatnya.

Raksasa pencarian internet ini mengaku telah mengamati kampanye spyware menggunakan kemampuan yang dikaitkan dengan RCS Lab. Aktivitas berasal dari tautan unik yang dikirim ke target, yang ketika diklik, mencoba membuat pengguna mengunduh dan memasang aplikasi berbahaya di perangkat Android atau iOS. 

“Ini tampaknya dilakukan, dalam beberapa kasus, dengan bekerja sama dengan ISP perangkat target untuk menonaktifkan konektivitas data seluler,” kata Google. 

Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, RCS Lab menyatakan, produk dan layanan mereka masih sesuai dengan aturan Eropa dan hanya digunakan sebatas membantu penegak hukum dalam menyelidiki kejahatan.

"Personel RCS Lab tidak terpapar, atau berpartisipasi dalam aktivitas apapun yang diselenggarakan oleh pelanggan," ungkap RCS Lab.

Sejumlah perusahaan di dunia diketahui telah membuat perangkat spyware dengan klien pada umumnya dari kalangan pemerintahan. Karena itu, para aktivis menyebut langkah mereka membantu pemerintah mencabut hak asasi dan hak sipil warganya.

Meskipun spyware RCS Lab kelihatannya tidak mencurigakan seperti Pegasus buatan NSO dari Israel, peneliti keamanan siber dari Citizen Lab, Bill Marczak, berpendapat, tetap saja alat itu bisa membaca pesan dan melihat kata sandi pengguna perangkat berbasis Android dan iPhone.

"Ini menunjukkan bahwa meskipun ponsel sekarang ada dimanapun, perjalanan masih panjang untuk mengamankannya dari serangan kuat seperti ini," kata Marczak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait