URnews

Wellshared Fest 2020: Pandemi Ubah Perilaku Konsumen pada Logistik

Kintan Lestari, Senin, 16 November 2020 15.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wellshared Fest 2020: Pandemi Ubah Perilaku Konsumen pada Logistik
Image: Wilson Yonaprasetya (Founder Dagangan) dan Andrew Mawikere (CEO Bizzy.id) saat menjadi pembicara dalam diskusi “Dampak Perubahan Perilaku Konsumen Pada Logistik” di webinar Wellshared Fest 2020.

Jakarta - Tidak dapat dipungkiri pandemi COVID-19 mengubah sejumlah kebiasaan kita, termasuk soal berbelanja.

Untuk konsumen mendapatkan sebuah barang sebenarnya ada supply chain yang panjang, mulai dari supplier, pabrik, distributor, pengecer, dan baru ke konsumen.

Namun pandemi COVID-19 membuat sejumlah batasan yang mana mempengaruhi juga proses supply chain.

Wilson Yonaprasetya (Founder Dagangan) dan Andrew Mawikere (CEO Bizzy.id) sebagai pemilik startup logistik dan distribusi pun membahas perubahan tersebut dalam diskusi “Dampak Perubahan Perilaku Konsumen Pada Logistik” di webinar Wellshared Fest 2020.

Menurut keduanya, perubahan pada logistik terjadi karena 'force adaption' akibat pandemi.

Wilson dengan platformnya yaitu Dagangan berfokus di pedesaan. Orang desa umumnya untuk menyuplai barang harus pergi berkilo-kilo meter untuk sampai ke pasar. 

Tapi dengan adanya pandemi, mereka yang di desa mau tidak mau harus mencari opsi lain untuk mendapatkan barang.

"Ada perubahan dari change behaviour dimana mereka lebih aware dengan yang terjadi dan mereka jadi lebih hati-hati, menghindar pergi ke pasar atau jalan-jalan. Itulah yang membuat mereka dipaksa pindah ke digital atau cari tahu mungkin ada tempat lain yang lebih gampang. jadi mereka nggak perlu tutup toko untukk jalan jauh ke pasar," jelas Wilson di webinar siang tadi (16/11/2020).

Jawaban Andrew juga tak jauh beda dengan Wilson. Ia menyatakan pemberlakukan pembatasan alias lockdown membuat perilaku konsumen berubah.

"Karena lockdown bulan maret-april ada force adaptation. pertama social distancing, yang mana tadinya toko menerima salesman untuk beli barang supaya bisa jual ke konsumen lagi sekarang tidak bisa. Jadi satu-satunya cara untuk order barang lewat aplikasi," papar Andrew.

"Yang kedua itu lockdown. Banyak toko-toko yang lokasinya di tempat ramai tutup, sementara yang di gang masih buka. Demand masih stabil tapi gimana caranya dapetin makanan itu yang makin kecil. Toko yang masih buka ini kebanjiran order," lanjutnya lagi.

Bizzy.id dan Dagangan sebagai platform logistik dan distribusi pun membantu supaya sistem supply chain lebih efisien di new normal. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait