12 Diplomat Rusia di PBB Diusir, Apa Sih Spionase?
Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengusir 12 anggota Misi Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena diduga menjalankan ‘operasi intelijen’ dan terlibat dalam kegiatan spionase. Para anggota itu pun diberi waktu untuk pergi sebelum 7 Maret 2022.
“AS telah memberitahu Misi Rusia bahwa kami sedang memulai proses pengusiran 12 operasi intelijen dari Misi Rusia yang telah menyalahgunakan hak tinggal mereka di AS dengan terlibat dalam kegiatan spionase yang merugikan keamanan nasional kami,” cuit juru bicara AS di PBB, Olivia Dalton di Twitter, Selasa (1/3/2022).
Lantas apa yang dimaksud dengan spionase? Apa bahaya spionase hingga disebut-sebut merugikan keamanan nasional? Yuk, kita cari tahu bersama!
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, spionase adalah penyelidikan secara rahasia terhadap data kemiliteran dan data ekonomi negara lain. Spionase juga bisa disebut sebagai kegiatan memata-matai.
Sementara MI5, badan intelijen Inggris, mengartikan spionase sebagai kegiatan untuk memperoleh informasi non-publik atau tidak tersedia untuk umum. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh agen atau bisa juga dilakukan dengan cara meretas sistem komputer.
“Ini (spionase) mungkin juga melibatkan upaya untuk mempengaruhi pembuat keputusan dan pembentuk opini untuk menguntungkan kekuatan asing,” kata MI5, seperti dikutip dari situs resminya pada Selasa (1/3/2022).
Lalu, apa saja informasi-informasi yang biasanya jadi sasaran dalam kegiatan ini?
Ada banyak jenis informasi yang jadi incaran mata-mata saat melakukan kegiatan spionase. Misalnya rincian teknis sistem persenjataan suatu negara, layanan utama seperti minyak dan gas ataupun transportasi, hingga teknologi rahasia. Informasi-informasi tersebut sifatnya sensitif sehingga sejak awal memang sengaja dirahasiakan dan dilindungi.
Nah karena itu lah kegiatan ini disebut-sebut bisa mengancam keamanan nasional. Sebab jika informasi yang dilindungi tersebut jatuh ke tangan mereka yang tak memiliki hak untuk mengaksesnya, bukan hanya keamanan nasional yang terancam, tapi juga bisa membahayakan kesejahteraan ekonomi negara, bahkan merusak hubungan internasional.