URnews

Dituding Lakukan Spionase, 12 Diplomat Rusia di PBB Diusir AS

Nivita Saldyni, Selasa, 1 Maret 2022 11.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dituding Lakukan Spionase, 12 Diplomat Rusia di PBB Diusir AS
Image: Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia (russiaun.ru)

Washington - Amerika Serikat (AS) mengusir 12 diplomat Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dituding melakukan spionase. Kabar pengusiran itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada konferensi pers, Senin (28/2/2022).

Kepada wartawan, Nebenzia mengatakan bahwa dirinya baru diberitahu hal tersebut. Ia mengaku belum tahu siapa saja nama-nama diplomat yang dimaksud, namun 12 dari 79 orang Misi Rusia untuk PBB itu harus angkat kaki sebelum 7 Maret 2022.

"Saya baru saja menerima informasi bahwa pihak berwenang AS telah melakukan tindakan tak bersahabat lain terhadap misi Rusia untuk PBB, sangat melanggar komitmen mereka berdasarkan perjanjian negara tuan rumah. Mereka memberi tahu kami bahwa mereka mengumumkan 12 orang (diplomat PBB) dari personel misi persona non grata Rusia dan menuntut agar mereka pergi sebelum 7 Maret," kata Nebenzia seperti dikutip Urbanasia dari keterangan resminya, Selasa (1/3/2022).

"Saya belum tahu namanya, tapi jumlahnya dua belas," tegasnya.

Ia mengaku sedih mendengar kabar tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan AS adalah bentuk 'pelanggaran berat' terhadap perjanjian PBB dengan AS sebagai tuan rumah Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Konvensi Wina.

Dilansir dari Independent, Wakil Duta Besar AS Richard Mills telah mengkonfirmasi pengusiran tersebut. Ia mengatakan bahwa para diplomat Rusia yang bakal diusir itu terlibat dalam kegiatan yang tak sesuai dengan tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai diplomat.

Sementara Olivia Dalton, juru bicara AS di PBB mengatakan bahwa pengusiran tersebut dilakukan karena mereka dituding menjalankan 'operasi intelijen' dan terlibat dalam tindak spionase. Tindakan itu pun diambil berdasarkan kesepakatan AS dan PBB. 

“AS telah memberi tahu Misi Rusia bahwa kami sedang memulai proses pengusiran 12 operasi intelijen dari Misi Rusia yang telah menyalahgunakan hak tinggal mereka di AS dengan terlibat dalam kegiatan spionase yang merugikan keamanan nasional kami,” cuit Dalton lewat Twitternya.

“Kami mengambil tindakan ini sesuai dengan kesepakatan kantor pusat. Tindakan hari ini telah berjalan selama beberapa bulan,” pungkasnya.

Ketegangan AS dengan Rusia sendiri telah meningkat sejak beberapa waktu terakhir. Hubungan keduanya pun semakin memanas sejak Rusia menyerang Ukraina beberapa hari lalu.

Sejak saat itulah AS bersatu dengan negara-negara barat lainnya dan melawan Rusia dengan memberikan sanksi dan tindakan tegas lainnya. Hal itu dilakukan sebagai respons terhadap invasi ke Ukraina, dan untuk melumpuhkan ekonomi Rusia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait