1,2 Juta Vaksin Buatan Sinovac Telah Tiba di Indonesia
Jakarta - Sebanyak 1,2 juta vaksin buatan Sinovac telah tiba di Indonesia, Minggu (6/12/2020) malam. Kabar bahagia tersebut dibagikan Presiden Joko Widodo lewat keterangan resminya.
"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik bahwa hari ini Pemerintah sudah menerima 1,2 juta vaksin COVID-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji klinis di Bandung sejak Agustus 2020," kata Jokowi dalam keterangan pers, Minggu (6/12/2020) malam.
Jokowi juga memastikan pemerintah masih terus mengupayakan untuk mendatangkan 1,8 juta dosis vaksin lagi. Vaksin tersebut diperkirakan akan tiba di Indonesia pada awal Januari 2021.
"Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan di bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," imbuhnya.
"Kami sangat bersyukur, alhamdulillah vaksin sudah tersedia. Artinya kita bisa mencegah meluasnya wabah COVUD-19," lanjut Jokowi.
Sayangnya, Urbanreaders masih harus bersabar nih. Sebab, vaksinasi belum bisa dilakukan karena vaksin Sinovac masih harus melalui tahapan-tahapan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Selain itu, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa vaksin tersebut juga masih menunggu fatwa MUI untuk kehalalannya.
"Walaupun vaksin sudah datang, namun pelaksanaan vaksinasi masih harus melalui tahapan evaluasi dari BPOM untuk memastikan aspek mutu, keamanan, dan efektivitasnya. Selin itu juga menunggu fatwa MUI untuk aspek kehalalannya," jelas Airlangga.
Nah, vaksin Sinovac dibawa oleh pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300ER dengan kargo khusus melalui rute Jakarta-Beijing-Jakarta. Vaksin tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu malam, sekitar pukul 21.00 WIB guys.
Selain Sinovac, akan ada lima jenis vaksin COVID-19 lagi yang akan digunakan di Indonesia untuk penanganan wabah virus corona. Kelima vaksin lainnyaa itu adalah vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Grup Corporation (Sinopharm), Moderna, dan Pfizer Inc and BioNtech.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disesase 2019 (COVID-19), vaksin-vaksin ini baru bisa digunakan saat telah mendapatkan Izin Edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari BPOM.