URnews

136 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, IDI: Situasi Layanan Kesehatan Kritis

Shelly Lisdya, Kamis, 15 Oktober 2020 18.44 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
136 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, IDI: Situasi Layanan Kesehatan Kritis
Image: Ilustrasi. (Pixabay/DarkoStojanovic)

Jakarta - Dalam waktu sepekan ini, empat orang dokter meninggal dunia akibat terpapar COVID-19

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat, selama Oktober 2020, sudah ada sembilan dokter meninggal dunia dengan total 136 dokter wafat akibat COVID-19.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 71 dokter umum (empat guru besar), dan 63 dokter spesialis (lima guru besar), serta dua residen yang berasal dari
18 IDI wilayah (provinsi) dan 66 IDI cabang Kota/Kabupaten.

Jumlah dokter atau tenaga medis yang meninggal berdasarkan data propinsi, yakni di Jawa Timur sebanyak 32 dokter, Sumatera Utara 23 dokter, DKI Jakarta 19 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah sembilan dokter, Sulawesi Selatan enam dokter, Bali lima dokter, Sumatera Selatan empat dokter, Kalimantan Selatan empat dokter, Aceh empat dokter, Kalimantan Timur tiga dokter, Riau empat dokter, Kepulauan Riau dua dokter, DI Yogyakarta dua dokter, Nusa Tenggara Barat dua dokter, Sulawesi Utara dua dokter, Banten dua dokter, dan Papua Barat satu dokter.

Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) mengatakan, sejak awal COVID-19 masuk ke Indonesia, kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan masih terjadi dengan angka kematian yang semakin mengkhawatirkan. 

Sudah ratusan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dalam tugas pelayanan yang terpapar COVID-19, ia menyebut ini adalah situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini. 

"Setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya. Harus ada kerjasama menyeluruh baik dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga para tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat melanjutkan pekerjaan penting mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," tegasnya.

"Tidak hanya masyarakat, namun kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerjasama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan dari Tim Mitigasi PB IDI, Dr dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV mengatakan, bahwa banyak masyarakat terlihat masih setengah hati dalam menjalankan protokol kesehatan. 

Seperti misalnya, dengan memasang masker di bawah dagu, berkumpul tanpa mengenakan masker, jarang mencuci tangan, abai berganti pakaian setelah beraktivitas di luar rumah, dan masih banyak lagi. 

"Saat ini yang harus diwaspadai adalah orang yang terinfeksi COVID-19 tetapi tidak bergejala atau hanya bergejala ringan, orang yang merasa baik-baik saja padahal sebenarnya membawa virus ini, biasanya belum pernah melakukan testing COVID-19," paparnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, jika sebagian orang yang mengalami gejala seperti flu walaupun hanya ringan, janganlah meremehkan hal ini.

"Hindari keluar rumah ataupun berkumpul dan segera lakukan testing. Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit mempercayai keberadaan COVID-19 saat ini," kata Eka.

Ia melanjutkan, bahwasanya virus ini telah menyebar dengan cepat keseluruh dunia, termasuk Indonesia. Virus ini juga telah mengambil banyak nyawa dengan cepat yang menyebabkan pandemi. 

Perlu diketahui, walaupun sebagian besar tanpa gejala atau gejala ringan, tetapi ketika menginfeksi tubuh bisa menimbulkan reaksi badai peradangan yang bisa menimbulkan kondisi berat hingga kematian. 

"Virus ini tidak bisa terbang pindah sendiri tetapi manusialah yang membawanya kemana-mana. Dan hingga vaksin yang efektif dan aman ditemukan, maka tidak ada pencegahan yang lebih baik daripada protokol kesehatan. Bukan hanya untuk keselamatan Anda sendiri, dan tetapi juga untuk orang disekitar Anda, orang-orang yang Anda sayangi, kerabat, teman kerja dan masyarakat secara luas," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait