URnews

16 Warga Masih dalam Pencarian Pasca Longsor di Nganjuk

Nivita Saldyni, Senin, 15 Februari 2021 12.38 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
16 Warga Masih dalam Pencarian Pasca Longsor di Nganjuk
Image: Longsor yang terjadi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. (Humas BNPB)

Nganjuk - Sebanyak 16 warga Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur masih dalam pencarian pasca longsor.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan longsor di Desa Ngetos itu terjadi pada Minggu (14/2/2021) malam, pukul 18.30 WIB.

Berdasarkan laporan BNPB, sebelumnya dilaporkan sebanyak 21 warga dilaporkan hilang akibat longsor kemarin malam.

Namun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Kabupaten Nganjuk menyebut, hingga Senin (15/2/2021) pukul 09.00 WIB masih ada 16 warga yang dalam pencarian karena dua warga ditemukan meninggal dunia dan tiga lainnya ditemukan dalam kondisi luka-luka. 

Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam rilis resminya mengatakan bahwa warga yang luka telah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat.

"Sehari sebelummya, 14 warga mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. Pusdalops setempat melaporkan mereka berhasil menyelamatkan diri saat terjadi longsor," kata Raditya, Senin (15/2/2021).

Ia menjelaskan, pencarian warga yang hilang dilakukan oleh tim gabungan. Sementara terkait kerugian, selain korban jiwa, peristiwa ini juga mengakibatkan delapan rumah warga rusak berat. 

"Kendala yang dihadapi tim gabungan yaitu penggunaan alat seadanya untuk pencarian warga yang hilang. Alat berat belum dapat ke lokasi terdampak karena jalur ke lokasi yang sempit," imbuhnya.

Beruntung, berdasarkan pantauan Pusdalops Kabupaten Nganjuk kondisi cuaca hari ini (15/2/2021) cerah sehingga diharapkan warga yang hilang bisa segera ditemukan.

"BNPB terus memonitor penanganan darurat yang dilakukan tim gabungan di Kabupaten Nganjuk," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait